5 Aturan Tidak Tertulis agar Dipromosi Atasan |#70
Gak cukup hanya dengan kerja baik
Ketika ngomongin promosi, kita sering dengar opini begini:
"Yang penting kerja yang bagus. Let work speak for itself. Nanti juga bakal dapat promosi."
Gue kurang sepakat dengan opini ini. Promosi memang hak karyawan dan sudah ada aturan yang jelas karyawan mana yang memenuhi kriteria untuk dipromosi di tiap perusahaan.
Tetapi banyak dari kita ga sadar ternyata ada aturan-aturan ga tertulis biar bisa dipromosi. Jadi kita gak melakukan usaha tersebut, padahal itu syarat penting yang perlu dipenuhi.
Di newsletter ini gue mau menjawab beberapa pertanyaan ini
Gimana caranya tau kita udah layak mendapat promosi?
Gimana mempersiapkan diri untuk dipromosi?
Apakah perlu untuk menyampaikan ke atasan kalo kita ingin dipromosi?
5 Aturan Tidak Tertulis untuk Dapat Promosi
1. Evaluasi nilai diri
Langkah pertama ini sekaligus menjawab, "Gimana caranya tau kita udah layak dapat promosi?"
Manager mungkin udah punya penilaian sendiri, tetapi penting juga untuk kita secara personal mengevaluasi nilai diri kita di organisasi sebagai bahan negosiasi.
Apa saja pencapaian, target dan hasil kerja selama setahun ke belakang?
Apakah gue udah punya kompetensi yang dibutuhkan ketika naik level?
Apakah gue udah ngasi kontribusi ke organisasi? (Inovasi, efisiensi, keuntungan lebih tinggi, dls)
Apakah gue udah punya reputasi dan hubungan yang baik sama rekan kerja?
Apakah gue siap "secara mental" untuk dapat tanggung jawab yang lebih besar?
Penilaiannya mungkin bakal subjektif, tapi gapapa. Target di langkah ini adalah kita percaya sama kemampuan diri sendiri. Kalo ini udah punya, kita lanjut ke tahap berikutnya.
2. Menyiapkan diri
Hati-hati sama jebakan Peter Principle. Apa itu?
Fenomena di mana orang-orang dipromosi karena berhasil di role sebelumnya, bukan karena potensi mereka untuk menempati role yang baru.
Makanya penting untuk menyiapkan diri untuk menempati posisi selanjutnya. Bukan hanya berbekal skill di posisi yang lama.
Pelajari tanggung jawab dan ekspektasi di posisi baru
Upgrade skill manajerial dan kepemimpinan
Tingkatkan wawasan tentang organisasi, tren, dan industri
3. Memberikan inovasi
Setelah melakukan langkah yang kedua, lo jadi udah punya modal pengetahuan dan keterampilan yang cukup.
Dua hal ini bisa lo pakai untuk mulai memikirkan apa ya kira-kira inovasi yang bisa diberikan ke perusahaan sehingga bisa menguntungkan atau membuat lebih dekat sama target.
Ini 3 jenis inovasi yang bisa lo kasi:
Inovasi proses: Mikirin gimana cara biar lebih efisien dan produktif
Inovasi produk/layanan: Apa produk atau layanan baru yang dibutuhkan pelanggan?
Inovasi strategi bisnis: Apa strategi bisnis yang bisa dicoba biar lebih unggul dari kompetitor?
4. Membangun exposure
Kita sering mengira kinerja yang bagus adalah kunci kesuksesan. Padahal itu hanya berkontribusi 10% terhadap kesuksesan, kok bisa?
Fenomena ini gue temukan dari buku "Empowering Yourself: The Organizational Game Revealed" karya Harvey Coleman. Di buku itu, dia menyampaikan kalo sukses itu terdiri dari 3 elemen ini.
Jadi jangan hanya fokus di performance atau image aja. Lo juga perlu membangun exposure. Cara ngecek apakah exposure lo udah bagus atau belum, tanyakan 5 hal ini
Apa lo punya mentor?
Apa atasan lo tau tentang kinerja lo?
Siapa saja orang di dalam perusahaan dan di luar perusahaan yang mengenal lo secara profesional?
Peluang apa aja yang memungkinkan lo presentasi, memimpin tim proyek, dan bangun networking?
Sudahkah lo konsisten menjalin interaksi dengan orang lain?
5. Menyampaikan aspirasi
Terakhir, jangan pernah berasumsi manager akan tau kebutuhan dan keinginanmu tanpa perlu kita sampaikan dengan jelas.
Kalo lo mau dipromosi, maka sampaikan keinginanmu itu dengan eksplisit. Ini gak hanya membantu atasan tau keinginan lo, tapi mungkin juga atasan akan membantu lo mencapai tujuan itu.
3 Langkah untuk menyampaikan aspirasi:
Buat one-on-one meeting
Sampaikan keinginan dengan asertif
Minta feedback dan tanya apa yang bisa dilakukan untuk bisa dipromosi
Gue yakin kalo lo mau menerapkan lima langkah ini, peluang lo dipromosi jadi lebih besar.
Yuk, mulai coba dari langkah 1 dan breakdown jadi langkah-langkah kecil sehingga mudah diterapkan.
Best of luck!
Interested to learn with me?
Ada beberapa cara untuk belajar lebih dalam sama gue, silakan pilih yang cocok sama kebutuhan lo
Speaking Engagement
40+ organisasi yang udah mengundang gue sebagai pembicara.
Gue sudah berpengalaman menjadi pembicara di berbagai topik tentang karir dan self development untuk workshops, sharing sessions atau panel discussions.
Self Paced Course
340+ orang yang udah join di course ini.
Belajar mandiri di mana saja dan kapan saja tentang topik project management, career planning dan strategic thinking.
Content of The Week
LinkedIn - Kebiasaan nyebelin manager
Kadang sebagai leader kita merasa udah jadi leader yang baik. Tapi tanpa sadar melakukan kebiasaan-kebiasaan yang nyebelin buat anggota tim. Gue share ya, biar bisa jadi bahan refleksi.
Twitter - 5 Alasan kenapa keputusan kita buruk
Di sini gue mau bahas hal-hal yang ada dalam kendali kita ketika membuat keputusan yang buruk. Ketika mengamati proses gue dan beberapa cerita dari teman, ada 5 penyebab kita bikin keputusan yang buruk.
Instagram - 3 Komposisi personal branding yang susah dilupakan
Kalo ngomongin personal branding, gue akan fokus ke 3 hal ini. Consistency, visibility dan autheticity. Gue bahas satu satu kenapa ini penting untuk membangun personal branding.
Tiktok - Law of Reversed Effort
Makin keras usaha lo mencapai sesuatu, makin buruk hasilnya. Tapi ketika lo santai, lo malah lebih cepat dapat yang lo mau. Kenapa itu terjadi, gue bahas lengkap di post ini.