5 Cara Elegan Biar Performa Kita "Dilirik" Atasan |#130
Tanpa terkesan cuma pencitraan
Hi buddy
Di awal berkarier, gue ngerasa udah kerja keras tiap hari, deliver, ngasih solusi, tapi rasanya kayak hantu. Gak terlihat dan gak dilirik sama sekali sama atasan.
Padahal saat itu gue udah ngasih banyak value, tapi ketika ada momen penting kayak promosi, evaluasi, atau sekedar apresiasi, nama gue jarang disebut.
Awalnya oke-oke aja, tapi lama-lama jadi ngerasa capek.
Capek karena usaha gak diapresiasi, capek karena gak dapet promosi, capek karena kerjaan jadi monoton tanpa pengakuan.
Awalnya gue pikir mungkin ini soal waktu. Kalau gue terus kerja bagus, lama-lama pasti diperhatiin.
Tapi ternyata gak sesederhana itu. Diam doang bikin kontribusi gue kebaca sebagai “yaudah itu emang kerjaan dia.” Padahal impact-nya lumayan besar.
Dari situ gue sadar, keliatan itu penting. Bukan buat pamer, tapi biar keputusan soal gue bisa dibuat berdasarkan fakta, bukan sekadar asumsi.
Makanya gue mulai nyari cara gimana bikin kerjaan gue lebih terlihat, tapi tetap elegan.
Gak pengen keliatan pencitraan, tapi juga gak mau transparan dan gak dianggap kayak hantu.
Dari proses itu, gue nemuin 5 cara ini.
1. Siapin dokumen prestasi
Simpan semua bukti kecil yang nunjukkin kontribusi kita. Gak usah besar, yang penting rapi.
Kumpulin bukti sistematis
Simpan email terima kasih, screenshot metrik, hasil presentasi, link deliverable. Bikin folder terstruktur (by project / by bulan).
Ringkas tiap entry jadi 1 kalimat impact misal:
“Optimasi landing page → bounce turun 18% → +120 leads/bln”.
Jadi saat butuh bukti, lo tinggal copy-paste.
Review mingguan / dua-mingguan
Seleksi highlight untuk jadi kandidat update atau bahan performance review. Jangan biarin pencapaian lo hilang di chat grup.
Gue pernah bahas lebih detail soal dokumentasi achievement di epsiode newsletter sebelumnya.
2. Rangkai jadi story yang mudah dipahami
Orang lebih percaya angka kalau dikasih konteks. Data tanpa cerita gampang bikin bos bingung.
Pilih 1–2 KPI yang relevan
Jangan ngoyo semua metrik. Pilih yang bener-bener ngaruh ke goals tim/produk.
Buat mini-story
Konteks → aksi → hasil (2–3 kalimat yang jelas)
Contoh: “Konteks: bounce tinggi; Aksi: A/B test copy; Hasil: konversi naik 12% dalam 3 minggu.”
Hubungkan ke outcome bisnis + next step
Jelasin kenapa hasil ini penting dan apa langkah berikutnya supaya kelihatan proaktif, bukan pamer.
3. Bikin update yang ringkas dan jelas
Jangan menunggu momen besar. Buat update singkat yang konsisten, itu bikin visibility tanpa terkesan pamer.
Buat template 3 baris
(1) apa yang selesai,
(2) dampak/angka singkat,
(3) satu kalimat next step atau request.
Contoh template:
(1) Laporan penjualan Q2 selesai
(2) Data dipakai tim marketing buat strategi baru
(3) Next: update dashboard mingguan
Kirim rutin ke stakeholder yang relevan
Bisa weekly atau setiap milestone. Pakai channel yang biasa dipakai tim (Slack/email) dan keep it concise.
Tambahkan lampiran bukti singkat
Link file, screenshot, atau doc. Biar gak sekadar klaim.
4. Kumpulin Bukti yang Mudah Diakses
Biarkan bukti yang “bicara sendiri”, mulai dari dokumen atau dashboard yang bisa diakses tim tanpa lo harus promosi.
Publikasikan hasil kerja rapi
Taruh di folder bersama, dashboard, atau sistem internal. Jadi orang lain bisa lihat langsung.
Cantumkan peran lo secara natural
Misal di laporan: “Disusun oleh [nama lo]” atau “Data diverifikasi oleh [nama lo].”*
Kumpulin testimoni kecil
Setelah bantuin tim, minta 1 kalimat feedback via chat/email. Simpan di success file, jadi bukti nyata saat review.
5. Pegang kendali pas evaluasi
Performance review itu momen utama, jangan datang kosong. Ini kesempatan bagus untuk nunjukin value.
Buat contribution brief 1 halaman
Isinya highlight 3 pencapaian utama, kasi bukti (angka/link), growth areas, dan satu permintaan (promosi/kompensasi/role baru).
Kirim sebelum meeting + minta agenda
Misal: “Gue udah siapkan ringkasan kontribusi, semoga bisa jadi bahan diskusi tentang next step karier gue.”
Follow-up konkret
Setelah review, tulis action items, set deadline, dan tandai di calendar. Biar gak sekadar janji.
Tip singkat biar tetep elegan:
Fokus sama value, bukan effort. Ceritakan hasil, bukan proses ribetnya.
Konsistensi > satu kali show off. Update kecil tiap minggu lebih efektif daripada post besar setahun sekali.
Jangan spam. Pilih frekuensi yang menghormati waktu atasan (sekali seminggu atau setiap milestone).
Intinya, jangan biarin kerja keras lo cuma berhenti di layar laptop. Kalau lo gak nyiapin buktinya, orang lain bisa aja gak sadar betapa gede impact yang lo kasih.
PS. Di samping melakukan langkah-langkah tadi, kita juga perlu menyiapkan modal komunikasi. Jadi kita menyampaikan pesan dengan lebih terstruktur dan impactful.
Lo bisa asah skill Influential Communication. Ini salah satu skill yang gue bahas detail di buku gue, SOLID Skills.
Lo bisa pesan di sini
Kalo penasaran sama isi bukunya, lo juga bisa join di Workshop & Book Signing gue GRATIS
Terbuka untuk siapa saja, cek detail infonya dan daftar di sini
Best of luck!
Interested to learn with me?
Ada beberapa cara untuk belajar lebih dalam sama saya, silakan pilih yang cocok sama kebutuhanmu.
Corporate Workshop Program
Sudah ada 60+ organisasi yang mengundang saya untuk memberikan pelatihan di organisasi mereka tentang leadership. Beberapa topik yang sering saya bawakan
Strategic Thinking
Building a High-Performing Team
Professional Communication
Silakan cek detailnya di sini
Self Paced Course
473+ orang yang udah belajar project management dan strategic thinking melalui kelas rekaman yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja.
FYI, beberapa peserta kami meminta kantor mereka mereimburse sehingga mereka bisa belajar secara gratis. Siapa tahu kantor kamu juga menawarkan benefit yang serupa.
Silakan cek detailnya di sini
Content of The Week
LinkedIn - Kenapa karyawan bagus sering dilewati pas promosi?
Pernah ngerasa kayak invisible di kantor? Kerja beres, hasil ada, tapi kok yang lain yang naik? Itu sering kejadian karena kita sibuk di area yang “aman”, tapi jarang masuk ke area yang “strategis”.
X - Orang-orang yang jago komunikasi
Orang yang jago komunikasi itu, bukan cuma pintar memilih kata. Tapi juga yang paling jago mendengar. Jadi tiap orang nyaman mau ngobrol sama dia. Gue bahas tanda-tandanya di post ini.
Instagram - Kenapa introvert bisa jadi leader unggulan?
Banyak yang bilang pemimpin itu harus banyak ngomong. Padahal gak selalu begitu. Justru leader yang keren paling jarang bicara kalo gak perlu-perlu amat. Ini keunggulan introvert ketika jadi leader.
Tiktok - Cara manage bawahan yang lebih senior
Problem ini sering banget dikhawatirkan sama leader baru. Ketika di timnya ada anggota yang lebih tua, mereka bingung bersikap dan merasa gak enak. Gue share tips nya di video.