5 langkah untuk merencakan karir dengan matang di tengah ketidakpastian | #3
Gue wish metode ini diajarkan dari masa kuliah
Setahun belakangan lapangan kerja mengalami pergolakan
Mulai dari perusahaan gulung tikar, ngurangin hiring, sampai juga layoff
Kita semua merasakan dampaknya baik secara langsung maupun ga langsung
Situasi serba ga pasti ini bikin kita ga nyaman dalam merencanakan karir kita
Kita mungkin berharap situasi bisa kita prediksi sepenuhnya sehingga rencana kita bisa berjalan
Sayangnya banyak variabel di luar kendali kita
Gue pun pernah mengalami hal ini beberapa tahun yang lalu
Pada saat itu gue memimpin sebuah tim yang bertugas untuk membangun hubungan dengan universitas, merekrut fresh graduate potensial, dan memberikan mereka pelatihan intensif
Programnya berjalan dengan lancar dan gue udah excited banget untuk taking program ini to the next level.
Di waktu yang bersamaan, terjadi reorganisasi di departement gue berada.
Dari hasil reorganisasi tersebut, gue jadi report ke orang yang lain.
Dari hasil kepo sana sini, gue mendapat hipotesis kalau gue akan sulit kerja sama dia.
Di situ gue bingung mau gue bawa kemana karir dan tim gue
Gue pun minta nasehat ke manager dan peer gue di kantor
Gue juga membaca beberapa buku supaya dapat perspektif luar
Dari hasil bergumul selama 2 bulan, lebih akhirnya gue memutuskan untuk pindah ke tim lain
Tim gue pun gue bantu untuk mempersiapkan diri dengan manager baru mereka
Perpindahan itu cukup berat buat gue personally
Mulai dari gue jadi ga ngerjain hal yang gue sangat passionate about
Sampai dari punya tim member kembali jadi individual contributor
Ada sedikit terbersit pikiran "Duh nanti apa ya kata orang?"
Tapi saat itu gue merasa itu keputusan yang terbaik buat kita semua.
Dari pengalaman itu gue jadi belajar sebuah framework yang bisa gue coba setiap kali gue berada di tengah ketidakpastian yaitu Agile Career Planning
Ini adalah pendekatan dimana kita merencanakan karir dan menyesuaikannya dengan keadaan di sekitar kita.
Gue akan share ini buat lo juga supaya bisa bantu lo dalam membuat keputusan karir yang tepat di tengah ketidakpastian.
Step 1: Tentuin apa yang lagi kita prioritaskan saat ini
Prioritas yang biasanya dipilih antara lain:
Naik gaji
Belajar dari manager
Project yang menarik
Pengalaman managerial
Belajar domain baru
Dalam kasus gue, saat itu prioritas gue adalah project yang menarik dan belajar dari manager oke
Step 2: Pilih cara yang paling efektif
Dari nentuin prioritas kita, coba kita pilih opsi yang paling efektif untuk mencapainya
Opsi yang bisa dipilih antara lain:
Stay di role kita sekarang
Pindah tim di dalam organisasi
Pindah ke organisasi lain
Dalam kasus gue, cara paling efektif adalah pindah tim di dalam organisasi
Step 3: Antisipasi resiko perpindahan tersebut.
Bisa jadi rencana utama kita ga berjalan dengan baik. Maka dari itu kita coba bikin plan B supaya lebih tenang. Caranya seperti ini:
Identifikasi resiko dari perpindahan kita
Memprioritaskan resiko yang besar
Memikirkan cara menanggulanginya
Dalam kasus gue, manager baru gue itu pintar banget tapi sibuk setengah mati. Jadi gue perlu membangun tim yang isinya orang yang bisa gue tanya tanya.
Step 4: Bikin back up plan
Jika udah dicoba tapi plan tersebut ga berjalan, kita cari tahu tuh apa yang kira kira bisa kita lakukan.
Waktu itu gue cukup suka dengan projectnya jadi kemungkinan gue akan cari manager baru.
Kalau sampe ga nemu juga manager yang baru, kemungkinan besar gue akan resign.
Untungnya saat itu gue dapet manager baru yang oke sehingga gue ga perlu mengexercise back up plan gue
Step 5: Refleksi setiap beberapa bulan sekali
KIta sering berasumsi kalau sekali kita udah memilih karir maka kita akan stick dengan karir yang sama
Padahal, realita di sekitar kita berubah
Belum lagi kalau aspirasi kita yang berubah
Jadi coba review dan lakukan step 1-4 ini secara berkala
Rekomendasi gue adalah lakuin ini 6 bulan sekali
Semoga Agile Career Planning Framework ini membantu lo untuk membuat keputusan karir yang benar di tengah ketidakpastian.
Ingat, keputusan karir itu personal
Lo boleh minta pendapat orang lain
At the same time lo jugalah yang membuat keputusan akhir
Content of the week
Youtube - Belajar Project Management dari nol
Banyak dari kita diminta untuk memimpin project padahal ga punya pengalaman. Akibatnya kita jadi sering membuat kesalahan sepele. Kalau gue harus belajar project management dari nol, ini yang akan gue lakukan (dan bisa lo lakukan juga)
Twitter - Cara efektif mengevaluasi kegagalan
Kegagalan bisa jadi sumber pembelajaran yang berharga. Syaratnya? Kita melakukan evaluasi dengan efektif dan mengambil langkah yang sesuai. Yuk kita pelajari framework 3 Level of Failure yang dicetuskan oleh James Clear, penulis dari Atomic Habit
LinkedIn - 3 kesalahan yang sering dilakukan saat career switching
Selama berkarir selama 8 tahun, gue sudah melakukan setidaknya 4 kali career switching. Selama proses itu gue membuat kesalahan dan mengambil pembelajaran supaya bisa membuat keputusan yang lebih mindful. Cek lesson yang gue pelajari disini
Instagram - Cara survive ketika udah muak sama kerjaan tapi belum bisa resign
Kita semua pernah berada di situasi dimana kita udah ga tahan banget sama kantor kita sekarang tapi belum bisa resign karena belum ada offer yang lebih baik. Ini tips yang bisa lo coba kalau berada dalam situasi tsb.
Subscriber Only Opportunity
Kalau lo ada yang lagi berada dalam transisi karir dan membutuhkan masukan, reply email ini dengan memberikan jawaban lo untuk step 1 dan 4. Gue akan bantu dan kasih perspektif untuk situasi yang lo hadapi