Hi Buddy!
Setelah membuat SOLID Project Management Course awal tahun ini, gue memutuskan untuk membuat course baru
Topiknya adalah soal Strategic Thinking
Topik ini gue pilih dari hasil feedback form yang kalian submit karena sepertinya banyak yang mau belajar soal strategic thinking
Gue excited banget share ini sama kalian karena skill ini udah gue asah selama 10 tahun terakhir di konteks yang berbeda
Skill ini gue pelajari ketika dulu gue kerja sebagai manajemen konsultan
Skill ini gue asah ketika jadi strategic project manager di tech yang bikin gue bisa kerja bareng sama berbagai C Level untuk mengeksekusi project mereka
Skill ini juga gue pakai buat membuat keputusan karier yang matang
Even sekarang gue pakai buat ngerun bisnis gue yang Puji Tuhan masih jalan selama 2 tahun ini
Course ini akan rilis di tanggal 25 Juni 2024
Cari tahu detailnya disini
Kalau lo berminat, silakan waitlist supaya lo dapat special price ketika launching
Now back to the episode
Di episode ini gue akan bahas mengenai
Apa itu grit
Kenapa grit itu penting
3 tips untuk menumbuhkan grit
Apakah bener grit itu faktor terpenting untuk kesuksesan
Let’s go
Ketika memulai karier, pertanyaan yang sering muncul di benak gue adalah "Gimana caranya biar gue bisa sukses?"
Hal pertama yang gue lakukan untuk menjawab pertanyaan itu adalah dengan mengamati cerita-cerita sukses orang terdekat gue.
Ternyata jawabannya sangat beragam dan gue ga bisa menyimpulkan apa satu rahasianya.
Ada yang sukses membangun startup karena dia passion di bidang itu, ada juga yang sukses melanjutkan bisnis orang tuanya, selain itu ada yang sukses karena sudah bekerja di bidang yang sama selama puluhan tahun.
Gue masih bertanya-tanya, jadi apa ya kunci kesuksesan jangka panjang.
Apa memang gak ada satu faktor yang pasti? Apakah memang jalannya bisa bermancam-macam? Jadi kita tinggal trial and error sampai ketemu apa yang works buat kita?
Sampai suatu ketika gue nonton salah satu video TED Talk yang disampaikan oleh Angela Duckworth
Dari video ini TED Talk, gue jadi tau ternyata ada satu faktor yang berkontribusi signifikan terhadap kesuksesan jangka panjang seseorang.
Yaitu GRIT.
Setelah nonton video ini, gue tertarik untuk mempelajari konsep grit. Akhirnya gue membeli bukunya "Grit: The Power of Passion and Perseverance" dan menyelesaikannya beberapa bulan.
Di newsletter episode kali ini, gue mau share beberapa insight yang gue dapat tentang Grit.
Apa itu Grit?
Menurut Angela, grit adalah kombinasi dari passion dan ketabahan untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Passion itu keinginan kuat terhadap sesuatu. Sedangkan ketabahan adalah kecenderungan untuk tidak mudah menyerah dan mau mencoba lagi jika gagal.
Biar lebih mudah dipahami, gue mau ngasi analogi yang menarik.
Grit ini ibarat lo sedang menjalani lari maraton bukan lari cepat. Jadi fokusnya adalah menjaga ketahanan fisik untuk sampai ke tujuan akhirnya, bukan terburu-buru di jangka pendek.
Grit itu dibangun hari ke hari dalam jangka panjang, ga cuma bulan ini atau tahun ini tetapi bisa bertahun-tahun. Kemudian, lo bekerja sangat keras untuk mewujudkan masa depan tersebut.
Salah satu hal yang bikin gue kaget, ternyata grit lebih berkontribusi terhadap kesuksesan hidup seseorang dibandingkan dengan IQ, daya tarik fisik, bakat atau beberapa hal lain yang sering kita dengar.
Gimana cara ngecek level grit kita?
Angela dan timnya menggunakan alat bernama “grit scale” untuk mengukur seberapa tinggi level grit yang kita punya.
Mereka pergi ke militer, sekolah, bahkan kompetisi Spelling Bee.
Eksperimen yang mereka lakukan membuktikan bahwa semakin tinggi grit elo, semakin besar peluang lo untuk bertahan dalam situasi sulit.
Dalam konteks militer, mereka yang grit-nya tinggi tetap berada di bidang militer, meraih nilai tinggi di sekolah, dan memenangkan kompetisi.
Kalo lo penasaran dengan skor lo, coba ikuti tes ini
Apakah grit bisa dikembangkan?
Gak seperti bakat yang merupakan bawaan lahir kita, grit adalah sesuatu yang bisa dilatih.
Syarat kunci untuk mengembangkannya adalah dengan punya growth mindset. Pola pikir ini membuat kita lebih tangguh dan cenderung bertahan di situasi sulit.
3 Cara Mengembangkan Grit
1. Kenali diri lo sendiri
Apa minat dan bakat yang lo punya?
Ada banyak sekali cara yang bisa lo lakukan untuk menjawab pertanyaan ini.
Mulai dari menjalani tes, mencoba berbagai banyak hal dan bidang, diskusi sama mentor atau dengan mengonsumsi berbagai informasi.
Langkah awal ini akan menjadi panduan untuk menetapkan apa tujuan akhir lo.
2. Identifikasi tujuan akhir
Apa tujuan yang ingin lo capai dan memberi makna pada semua hal yang lo lakukan?
Ketika merenungkan hal ini, gue menyadari kalo gue udah melakukan banyak usaha dalam hidup, tapi lupa menentukan tujuan akhinya.
Mengetahui tujuan akhir itu penting karena akan memberi arahan dan memandu keputusan-keputusan kecil yang kita buat tiap hari.
Gambarannya seperti ini:
Contohnya, tujuan utama gue adalah membantu orang mengeluarkan potensi terbesar mereka.
Mungkin ini terdengar sangat abstrak tetapi memang tujuan akhir itu sebaiknya gak terlalu spesifik, sehingga fleksibel dan gak terbatas waktu.
Tujuan tingkat menengah adalah pekerjaan yang gue lakukan saat ini, membangun bisnis, memberikan training, pembinaan karir dan lainnya.
Sedangkan tujuan tingkat rendah adalah daftar tugas yang harus gue lakukan sehari-hari seperti meeting, bertemu klien, mengajar, dan lainnya.
3. Konsisten latihan
Grit itu seperti otot. Lembek kalau gak pernah dilatih, tetapi akan semakin kuat dan keras ketika dilatih terus menerus.
Latihan mengembangkan grit adalah mau konsisten mencoba dan bangkit tiap kali menemui kegagalan.
Coba pikirkan apa 3 kebiasaan baru yang akan mendukung lo mencapai tujuan. Masukkan 3 habit ini ke dalam to-do list harian lo.
Waktu gue mendengar ini, gue excited banget
Sejak kecil gue percaya kalo gue punya grit yang cukup tinggi
Kalo grit itu significant predictor of success, berarti gue on my path menuju success dong?
Dari hasil riset, gue ketemu jawabannya
Yep jawabannya tergantung
Nah gue jelasin ya tergantung apa aja
Plot twist: ternyata sukses bukan soal grit aja
Di section FAQ di websitenya, Angela ditanya pertanyaan ini.
Is grit more important than honesty and kindness?
Doi menjawab
If I had to choose between my daughters growing up honest or gritty, I’d choose honest. If I had to choose between kindness and grit, I’d choose kindness. Grit is only one aspect of character, and for me, personally, it’s not the most important aspect.
Dari sini aja gue dapat beberapa insight
Insight 1: Grit itu penting tapi ada hal lain yang ga kalah penting, misalnya karakter
Kalau kita kulik TED Talknya lebih jauh, sebelum dia bilang tentang Grit itu strong predictor of success, dia ngomong gini
“My research team and I went to West Point Military Academy. We tried to predict which cadets would stay in military training and which would drop out. We went to the National Spelling Bee and tried to predict which children would advance farthest in competition. We studied rookie teachers working in really tough neighborhoods, asking which teachers are still going to be here in teaching by the end of the school year, and of those, who will be the most effective at improving learning outcomes for their students? We partnered with private companies, asking, which of these salespeople is going to keep their jobs? And who's going to earn the most money?”
Menurut konteks di atas, keliatannya sukeses didefinisikan sebagai
Seberapa lama seseorang bisa stay di sebuah situasi
Ini menarik karena cara sukses itu bisa bermacam macam
Cara kita buat sukses mungkin bukan dengan stay long di sebuah situasi
Cara kita sukses mungkin dengan mengambil “belokan” penting di dalam hidup kita
Kalo dulu Bill Gates tetep lanjut kuliah di Harvard mungkin dia ga akan jadi dia yang sekarang
Insight 2: Sukses itu ga selalu artinya harus selalu stay di sebuah situasi selama mungkin
Di buku Range: Why Generalists Triumph in a Specialized World, Author David Epstein ini juga membahas mengenai grit
Ternyata, hasil riset grit ini emang sering diextend atau dibesar besarkan diluar buktinya
Kesimpulan grit sebagai predictor of success ini didapat dari hasil penelitian ke populasi yang cukup spesifik
Salah satunya West Point Military Academy, sekolah elit militer di Amerika.
Untuk masuk kesana, orang perlu lolos sebuah ujian yang sulit
Given disana orang orangnya udah disaring, maka grit jadi faktor pembeda
Nah kenapa ini penting?
Sering kali kita dengan gampang menganggap kalo orang itu lebih gritty maka dia pasti bakal bisa sukses
In reality, ga selalu seperti itu
Ada banyak faktor eksternal yang bisa mempengaruhi kesuksesan seseorang seperti akses, kesempatan, keberuntungan, dan hal lainnya yang di luar pengetahuan gue
Insight 3: Karena situasi setiap orang berbeda, ga fair kalo kita pake alat ukur yang sama
So setelah mengulik lebih dalam konsep grit, gue jadi belajar beberapa hal baru:
Grit itu penting tapi ada hal lain yang ga kalah penting yaitu karakter, seperti honesty and kindness
Sukses itu ga selalu artinya harus selalu stay di sebuah situasi selama mungkin, kadang kita perlu berhenti dan mengubah haluan
Karena situasi setiap orang berbeda, ga fair kalo kita pake alat ukur sukses yang sama, let’s spend less time judging ourselves and others
Kesimpulan soal grit
Grit sebenernya value yang baik untuk dimiliki
Grit bikin kita ga gampang menyerah
Yang mau gue highlight, grit bukan satu satunya alasan untuk sukses
Definisi sukses beda beda buat semua orang
Jadi belum tentu dengan stick di hal yang sama terus menerus maka itu akan membantu lo jadi lebih sukses.
Jadi perlu kita pikirin lagi strateginya
Maka dari itu gue mau bikin online course buat ngembangin kemampuan berpikir strategis
Course ini akan rilis di tanggal 25 Juni 2024
Cari tahu detailnya di page ini
Kalau lo tertarik, jangan lupa join waitlist supaya bisa dapat harga spesial saat launching
Content of The Week
Linkedin - Mantra yang gue ucapkan ketika ragu-ragu Mantra bantu gue lebih percaya diri dan lebih kuat memegang value yang gue punya. Salah satu mantra andalan gue ketika ragu-ragu, gue ditulis di konten ini. Share juga dong versi lo.
Twitter - Time management yang bagus vs jelek Sibuk dan waktu bekerja yang panjang ga lantas menjadi pertanda kalo time management lo bagus. Tapi bisa sebaliknya. Simak perbedaannya di konten ini.
Instagram - Sering merasa inferior? Lo pernah merasa inferior, terutama dikelilingi orang yang lebih sukses dari kita? Bukan salah lo kok kalau merasa begitu. Gue pun sering mengalaminya. Di konten ini gue share tentang movement keren yang bantu lo lepas dari perasaan inferior.
Tiktok - Diskusi penting manager dan tim di awal kerja Ketika baru mulai bertugas, banyak manajer langsung fokus ke strategi untuk mencapai target. Padahal ada yang lebih penting untuk dibahas di awal kerja.
just bought the book not even halfway through yg English versionnya, jadi rada males bacanya thanks for the summary kak 🙏