Berapa Lama Waktu Ideal untuk Bertahan di Satu Pekerjaan?
Biar gak dianggap kutu loncat~
Hi buddy
Pernah galau kaya gini gak?
“Sebenarnya gue udah terlalu lama belum sih di kerjaan ini?” atau kebalikannya, “Kalau gue pindah sekarang, takut dikira nggak loyal.”
Pertanyaan ini sering muncul di kepala banyak profesional, apalagi di masa sekarang di mana kesempatan karier makin terbuka, tapi ekspektasi soal “loyal sama perusahaan” juga masih sering jadi pembahasan di kantor.
Di satu sisi, ada orang yang betah bertahun-tahun di satu tempat karena merasa aman dan nyaman.
Di sisi lain, ada yang merasa tiap 1–2 tahun harus pindah demi mengejar peluang yang lebih baik. Dua-duanya nggak salah.
Hal yang sering bikin bingung adalah gimana biar tujuan karier kita tercapai dan reputasi kita ga rusak gara-gara dicap “kutu loncat”.
Karena kalau dinilai kutu loncat, efeknya?
Buat sebagian rekruter atau perusahaan, itu bisa dianggap tanda lo nggak stabil, gampang bosan, atau susah berkomitmen. Akibatnya, mereka bisa ragu buat invest waktu dan biaya rekrutmen ke lo, karena takut lo cabut lagi dalam waktu dekat.
Nah, di newsletter episode ini gue mau bahas:
Apa yang jadi pertimbangan ketika mau stay atau resign di suatu perusahaan
Kekhawatiran dinilai “Kutu Loncat”
Hasil riset berapa lama waktu stay di pekerjaan
Framework untuk bantu lo membuat keputusan
Yuk kita mulai dari pembahasan yang pertama stay atau resign
Kenapa Orang Galau Mau Stay atau Resign?
Menurut riset dari Pew Research Center, “Top reasons why U.S. workers left a job in 2021,” ada dua alasan utama seseorang resign adalah:
*Meski bukan riset dari Indonesia, mudah-mudahan ini masih relevan dan bisa jadi data tambahan dalam mengamati fenomena orang yang resign dari pekerjaannya.
1. Ingin gaji lebih tinggi
Faktor finansial tetap jadi pemicu nomor satu. Ketika beban kerja meningkat tapi kompensasi nggak sebanding, wajar kalau banyak orang memutuskan pindah.
Apalagi in this economy, di mana biaya hidup naik cepat, gaji stagnan bisa terasa seperti kemunduran.
2. Ingin pertumbuhan karir
Selain uang, ada kebutuhan untuk berkembang. Banyak profesional yang merasa “mentok” karena tidak ada peluang promosi, tantangan baru, atau kesempatan belajar.
Bagi generasi muda khususnya, growth sering dianggap lebih penting daripada sekadar jabatan tetap.
Mereka lebih memilih lompat ke tempat lain yang bisa ngasi pengalaman lebih kaya, daripada stuck di zona nyaman.
Sayangnya, meski punya alasan kuat, banyak karyawan yang masih galau antara resign dan stay di pekerjaan. Salah satunya karena khawatir dianggap “kutu loncat”
Kekhawatiran Dianggap “Kutu Loncat”
Meski pindah kerja bisa ngasih keuntungan, ada satu stigma yang bikin banyak orang ragu yaitu label job hopper atau kutu loncat.
Beberapa perusahaan masih menilai negatif kandidat yang terlalu sering pindah dalam kurun waktu singkat, misalnya kurang dari 1–2 tahun.
Alasannya sederhana, mereka khawatir kandidat nggak akan berkomitmen lama, sehingga investasi untuk rekrutmen dan pelatihan bisa jadi sia-sia.
Jadi berapa lama waktu optimal untuk stay di suatu pekerjaan dan gak dinilai “kutu loncat”?
Waktu Ideal Bertahan Berdasarkan Usia
Kalo berdasarkan riset Bureau of Labor Statistics (BLS) 2022, rata-rata masa kerja karyawan di perusahaan saat itu adalah selama 4,1 tahun.
Sementara itu, beberapa ahli bilang kalo 3-5 tahun jadi rentang waktu yang ideal.
Ada juga riset yang lebih detail seperti berikut:
Tapi tentunya angka-angka ini bukan aturan baku. Yang penting adalah seberapa besar manfaat yang lo dapat dan kontribusi yang lo kasih selama periode itu. Biar gak abstrak, lo bisa coba analisis dengan framework ini.
Framework 4F
Buat yang masih galau mau bertahan atau resign dari tempat kerja, ada framework menarik yang gue baca dari Fast Company.
Mungkin ini bisa jadi referensi lo sebelum membuat keputusan, namanya framework 4F. Fit, Function, Finance, Forward.
Fit
Apakah lo merasa cocok dengan budaya, tim, dan visi-mis perusahaan?
Kalau tiap hari rasanya harus jadi orang lain biar diterima, mungkin waktunya mempertimbangkan opsi lain.
Function
Apakah pekerjaan lo sesuai dengan skill, minat, dan apa yang bikin lo puas secara profesional?
Kalau role sekarang nggak lagi menantang atau jauh dari jalur karier yang lo inginkan, ini udah bisa jadi tanda saatnya cari tempat kerja baru.
Finance
Apakah kompensasi yang lo terima sepadan dengan effort dan kebutuhan hidup lo?
Ingat, ini bukan cuma soal gaji pokok, tapi juga benefit, bonus, dan peluang finansial jangka panjang.
Forward
Apakah pekerjaan ini membawa lo ke arah yang lo mau dalam 3–5 tahun ke depan?
Kalau jawabannya tidak, bertahan terlalu lama bisa bikin karir lo jalan di tempat.
Dengan menganalisis empat aspek ini, lo bisa ambil keputusan yang lebih rasional, apakah mau bertahan atau pindah.
Kalo boleh gue simpulkan, pertanyaan “berapa lama ideal stay di satu kerjaan” nggak bisa dijawab dengan angka pasti.
Yang lebih penting adalah mencari tau apakah pekerjaan itu masih cocok sama nilai-nilai lo, sejalan sama skill dan minat lo, memenuhi kebutuhan finansial, dan searah sama visi karier lo ke depan.
Best of luck!
Interested to learn with me?
Ada beberapa cara untuk belajar lebih dalam sama saya, silakan pilih yang cocok sama kebutuhanmu.
Corporate Workshop Program
Sudah ada 60+ organisasi yang mengundang saya untuk memberikan pelatihan di organisasi mereka tentang leadership. Beberapa topik yang sering saya bawakan
Strategic Thinking
Building a High-Performing Team
Professional Communication
Silakan cek detailnya di sini
Self Paced Course
473+ orang yang udah belajar project management dan strategic thinking melalui kelas rekaman yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja.
FYI, beberapa peserta kami meminta kantor mereka mereimburse sehingga mereka bisa belajar secara gratis. Siapa tahu kantor kamu juga menawarkan benefit yang serupa.
Silakan cek detailnya di sini
Buku SOLID Skills
Sudah ada 700+ orang yang membaca buku SOLID Skills. Di buku ini gue share fondasi kesuksesan karier di masa depan dunia kerja, yaitu dengan punya 5 skill paling utama.
Strategic Thinking
Operational Excellence
Learning Agility
Influential Communication
Digital Mindfulness
Kalo lo mau baca bukunya, silakan pesan di sini
Content of The Week
LinkedIn - 3 Hal yang bikin lo cepat jadi tangan kanan atasan
Banyak yang pengen dekat sama bos. Tapi gak banyak yang tau cara mainnya. Selama 10 tahun berkarier, gue mengamati orang-orang yang jadi tangan kanan atasan biasanya punya 3 kriteria.
X - Cara manage bawahan yang lebih senior
Mimpin orang lebih tua, bukan berarti kita harus lebih pintar dari mereka. Tugas kita adalah bikin mereka merasa dihargai dan punya ruang untuk berkembang. Gue jelasin detailnya di video.
Instagram - 5 Kebiasaan leader yang bikin dia gak dipercaya tim
Skill manajerial aja gak cukup untuk jadi leader hebat. Leader juga perlu mengasah skill mendengarkan. Kenapa ini penting? Gue bahas detailnya di konten ini.
Tiktok - 9 Kesalahan karier dan cara mengatasinya sebelum terlambat
Pernah ngerasa karier lo jalan, tapi kok gitu-gitu aja. Bisa jadi ada kesalahan yang gak lo sadarin. Dari ngobrol sama banyak rekan kerja dan peserta workshop leadership yang gue isi. Gue menemukan 9 kesalahan ini.