Cara Gue Dapet Klien Tanpa Jualan dan Jalur Orang Dalam |#84
3 Langkah praktis yang bisa kamu tiru
Beberapa waktu yang lalu gue diundang untuk mengisi rapat internal sebuah perusahaan.
Ketika diundang, gue agak terkejut karena gue sama sekali ga punya kenalan dari perusahaan itu.
Kok bisa ya mereka hire gue?
Setelah sesi selesai, gue ngobrol sama CEO nya yang juga hadir di acara itu.
Dari situ gue tahu, ternyata CEO-nya yang memutuskan untuk hire gue.
Gue bertanya-tanya, dia tahu gue dari mana ya?
Singkat cerita, ternyata dia tau gue dari video Youtube gue yang lagi bahas tentang Project Management
Ini videonya
Gue bersyukur video Youtube gue jadi tutorial Project Management dalam bahasa Indonesia yang paling populer. Dan ini memudahkan orang untuk kenal dan nge reach gue.
Mungkin kalo gak ada video itu, gue gak akan bisa dapat very random opportunity kaya gini.
Dari pengalaman ini, gue sadar, ternyata bikin personal branding itu penting banget.
Gak cuma naikin reputasi kita sebagai expertise, tetapi juga membuka peluang-peluang yang mungkin sulit dijangkau kalo cuma modal CV doang.
Makanya beberapa tahun ke belakang, gue konsisten untuk membangun personal branding di berbagai medsos, ga cuma Youtube.
Gue aktif nge-share konten di LinkedIn, X, Thread, Instagram, dan bahkan Tiktok.
Dari beberapa konten itu, gue juga bisa dapetin berbagai penawaran untuk mengisi talks atau training perusahaan.
Nah kalau sekarang kamu belum memulai bangun personal branding, kamu bisa mempersiapkannya dari sekarang.
3 Langkah untuk Mulai Personal Branding
Gue share 3 langkah penting untuk mulai membangun personal branding yang bisa dicoba sama pemula.
1. Buat tujuan
Apa kebutuhan dan langkah selanjutnya di karier? Ada yang ingin mendapatkan pekerjaan, membangun bisnis, dipromosi, atau ganti karier.
Kalau dalam konteks gue, ada 3 tujuan utama melakukan personal branding
Menarik potensi klien dan partner
Belajar untuk mengkomunikasikan ilmu yang gue tau
Memberikan kebermanfaatan buat orang lain
Tujuanmu ga harus sama dengan tujuan gue yang penting lo punya tujuan dan sesuaikan sama kebutuhanmu.
2. Identifikasi aset yang kita punya
Biar personal brandingmu unik dan tetap otentik, coba list semua aset yang kamu punya lalu pilih kombinasi yang paling efektif untuk mencapai tujuan.
Keahlian
Bakat unik
Skill
Pengetahuan
Pengalaman
Karakter
Penampilan fisik yang menarik
Coba bikin kombinasi yang menarik dari daftar tadi, sehingga bisa menjadi pembeda dengan orang lain.
Dalam kasus gue, gue mengkombinasikan
Pengalaman kerja gue di company yang ambi
Kemampuan gue public speaking
Pengetahuan yang gue dapat dari buku dan course yang gue beli
3. Kenali target audiens
Professional branding itu gak cuma fokus ke diri sendiri, tapi justru fokus ke orang lain
Siapa yang mau lo edukasi dengan skill, pengetahuan, expertise lo?
Cara untuk tahu ini adalah dengan menjawab pertanyaan ini
Siapa yang mendapat manfaat dari keunggulan yang lo punya?
Apa kebutuhan dan keinginan mereka?
Gimana cara lo bisa membantu mereka?
Apa jenis konten yang mereka sukai?
Dari sini kamu akan dapat gambaran akan mulai membangun professional branding dengan cara apa.
Sebelum ke pembahasan teknis cara bikin konten untuk personal branding, mulai dulu dengan 3 tahapan paling fundamental ini.
Best of luck!
Interested to learn with me?
Ada beberapa cara untuk belajar lebih dalam sama gue, silakan pilih yang cocok sama kebutuhanmu.
Speaking Engagement
40+ organisasi yang udah mengundang gue sebagai pembicara.
Gue sudah berpengalaman menjadi pembicara di berbagai topik tentang karir dan self development untuk workshops, sharing sessions atau panel discussions.
Self Paced Course
340+ orang yang udah join di course ini.
Belajar mandiri di mana saja dan kapan saja tentang topik project management, career planning dan strategic thinking.
Content of The Week
LinkedIn - 3 Kunci utama mencapai work-life balance
Kesalahan yang sering dilakukan orang ketika mau membangun work-life balance itu bayangin kalo kerja dan hidup itu harus 50:50. Ini yang bikin kita merasa mencapai work-life balance itu mustahil. Gue share komposisi sederhana untuk mencapainya.
Gue mengamati banyak orang sukses punya ciri yang sama. Mereka selalu relevan dengan perkembangan zaman, sehingga bisa beradaptasi dengan cepat dan bahkan seringkali jadi pionir. Ini satu habit yang biasa mereka punya.
Instagram - Perasaan yang paling sering gue rasakan sebagai bapak baru
Ada 1 perasaan yang gak sangka akan dominan gue rasakan ketika menjadi bapak baru. Bukan sedih, bahagia, ataupun terharu, tetapi merasa bersalah. Gue share di konten ini, feel free untuk share pengalaman lo juga sebagai bapak.
Tiktok - Yang sebenarnya bikin atasan happy dari karyawan
Dear karyawan, manager lo gak berharap lo selalu menjadi penurut. Tetapi ada ekspektasi lain dari atasan yang sering tidak disadari oleh bawahan. Padahal itu penting untuk membangun kerjasama di kantor.