Jangan Ambil Keputusan Besar di Karier Sebelum Jawab 5 Pertanyaan Ini |#110
5 Pertanyaan dan cara jawabnya
Hi buddy
Kadang, peluang baru di karier datang tanpa diduga.
Mungkin lo lagi ditawarin promosi, diajak pindah ke tim lain, atau kepikiran buat coba jalur baru yang lebih menantang.
Di momen-momen kayak gini, wajar kalo kita bimbang.
Karena setiap pilihan pasti ada plus-minusnya, dan gak semuanya cocok buat kebutuhan kita saat ini.
Biar gak asal pilih, ada baiknya kita berhenti sejenak buat refleksi.
Di newsletter ini gue bahas:
5 pertanyaan untuk refleksi
Kenapa pertanyaan itu penting
Gimana cara jawabnya
Yuk, kita mulai!
1. Berapa tingkat kepuasan gue di karier?
Pertanyaan ini penting karena kepuasan kerja bukan cuma soal seneng atau enggak di tempat sekarang, tapi juga soal rasa cocok sama peran yang lagi kita jalanin.
Kadang, kita bisa nyaman di posisi tertentu, tapi itu belum tentu sehat buat jangka panjang.
Di sisi lain, bisa juga kita lagi gak terlalu puas, tapi justru itu fase penting buat belajar hal-hal baru yang kita butuhin.
Kepuasan itu sinyal awal buat tahu apakah kita butuh mempertahankan, ngubah, atau nyesuaiin arah gerak karier.
Cara jawabnya:
Coba kasih skor 1-10, seberapa puas kita dengan karier saat ini, lalu tanya kenapa skornya segitu.
Misalnya, skor 6, coba analisis apa yang kurang? Apakah soal kerjaan, lingkungan, gaji, atau peluang berkembang?
Dari sini, kita bisa tahu apakah ketidakpuasan itu bisa diperbaiki atau memang perlu langkah baru.
2. Apakah karier ini membawa gue lebih dekat dengan tujuan?
Sering banget kita sibuk sama rutinitas kerja, sampai lupa nanya ke diri sendiri: “Apakah gue lagi bergerak ke arah yang gue mau?”
Pertanyaan ini penting banget buat pastiin karier yang kita jalanin selaras sama tujuan jangka panjang.
Kalau arah karier gak jelas, bisa-bisa kita cuma muter-muter di tempat dan buang-buang waktu.
Cara jawabnya:
Definisikan dulu tujuan karier kita. Misalnya, pengen jadi spesialis di bidang tertentu, punya bisnis sendiri, atau capai posisi tertentu dalam 5 tahun ke depan.
Lalu cek lagi: apakah kerjaan sekarang kasih pengalaman, skill, atau relasi yang bikin kita makin dekat sama tujuan itu?
Kalau jawabannya “gak”, mungkin ini saatnya kita mulai mikirin langkah baru.
3. Skill atau pengalaman apa yang gue butuhkan di masa depan?
Dunia kerja terus berubah, dan skill yang kita punya hari ini belum tentu dibutuhin di masa depan.
Makanya, penting buat nanya: “Skill atau pengalaman apa yang perlu gue kuasai biar tetap relevan?”
Pertanyaan ini bikin kita lebih proaktif, bukan reaktif, sama perkembangan industri dan kebutuhan pasar kerja.
Cara jawabnya:
Cek tren industri kita, lihat kebutuhan pasar lewat job posting atau tanya ke mentor/teman yang udah lebih dulu di bidang itu.
Bisa juga refleksi dari pengalaman kerja: skill apa yang selama ini kita rasa masih kurang? Misalnya, skill komunikasi, teknologi tertentu, atau pengalaman mimpin tim.
Abis itu, tentuin prioritas belajar yang paling penting buat dikejar duluan.
4. Relasi seperti apa yang kita harapkan di pekerjaan?
Karier itu bukan cuma soal apa yang kita kerjain, tapi juga soal siapa yang bareng-bareng ngejalaninnya.
Pertanyaan ini penting buat bantu kita ngenalin tipe lingkungan kerja yang paling bikin kita berkembang.
Relasi yang sehat bisa nge-boost pertumbuhan karier, sementara relasi yang toxic justru bisa ngerem produktivitas kita.
Cara jawabnya:
Bayangin dulu situasi kerja ideal kita. Apakah kita nyaman kerja bareng orang yang suportif, kompetitif, atau yang selalu dorong kita buat berkembang?
Apa kita butuh mentor yang bisa ngebimbing, atau tim yang saling dukung tanpa drama?
Coba juga riset atau tanya-tanya ke orang yang udah lebih dulu di tim atau posisi yang lagi kita incar. Apakah budaya dan orang-orangnya cocok sama yang kita cari?
5. Apakah gue akan menyesal jika gak ngambil langkah ini?
Di karier, kadang kita dihadapkan sama keputusan yang penuh risiko.
Cabut dari kantor toxic tanpa back-up, bangun bisnis sendiri, sampai pindah divisi yang belum familiar.
Dari Jeff Bezos, gue belajar Regret Minimization Framework, cara simpel buat ngambil keputusan besar tanpa nyesel.
Intinya, tanya: “Dalam X tahun ke depan, apakah gue bakal nyesel kalo gak ngambil langkah ini?”
Cara jawabnya:
Bayangin diri kita di masa tua—fase hidup di mana kita biasanya nginget-nginget keputusan besar yang pernah diambil atau dilewatkan.
Rasain perasaan kita kalo gak ngambil langkah ini. Kira-kira bakal nyesel atau bakal fine-fine aja?
Lalu, pertimbangkan baik-baik dampak jangka pendek dan jangka panjangnya. Di sini bakal makin keliatan, apakah langkah ini layak dicoba atau enggak.
Gak ada keputusan yang bener-bener gampang dalam perjalanan karier.
Tapi, lima pertanyaan ini bisa bantu kita mikir lebih jernih dan gak impulsif.
Mau melangkah, mau bertahan, atau mau eksplorasi jalur baru, yang paling penting, kita paham betul kenapa kita milih jalan itu.
Best of luck!
PS. Gak hanya 5 pertanyaan ini, kamu juga bisa memunculkan pertanyaan lain yang bisa bantu buat keputusan. Untuk merumuskannya kamu butuh skill berpikir strategis.
Saya bahas skill ini di ebook, beserta 4 soft skill penting lain di karier.
Lo bisa baca e-book gue 29 halaman GRATIS yang bahas:
Kenapa soft skill bisa jadi pembeda karier kamu
5 skill yang saya rangkum dalam framework SOLID
Contoh penerapan dan refleksi praktis yang bisa kamu coba langsung
Interested to learn with me?
Ada beberapa cara untuk belajar lebih dalam sama saya, silakan pilih yang cocok sama kebutuhanmu.
Join Waiting List Buku Saya
Setahun terakhir saya mempersiapkan buku pertama saya. Buku ini berisi pembelajaran mengenai pengalaman kerja selama 10 tahun, insight dari 100 buku manajemen dan pengembangan diri, konten yang saya share di media sosial, dan ilmu yang saya bagikan ke 60+ perusahaan.
Kalau kamu tertarik mengikuti update buku saya dan dapetin bonus pre order, daftar di sini
Corporate Workshop Program
Sudah ada 60+ organisasi yang mengundang saya untuk memberikan pelatihan di organisasi mereka tentang leadership. Beberapa topik yang sering saya bawakan
Strategic Thinking
Building a High-Performing Team
Professional Communication
Silakan cek detailnya di sini
Self Paced Course
473+ orang yang udah belajar project management dan strategic thinking melalui kelas rekaman yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja.
FYI, beberapa peserta kami meminta kantor mereka mereimburse sehingga mereka bisa belajar secara gratis. Siapa tahu kantor kamu juga menawarkan benefit yang serupa.
Silakan cek detailnya di sini
Content of The Week
LinkedIn - Jangan Lakukan 10 Hal Ini Kalo Gak Mau Karier Lo Mentok
Kadang kita gak sadar perilaku kita bikin karier kita terhambat. Ada 10 hal yang bisa bikin karier kita jalan di tempat. Menurut lo mana yang paling ganggu?
X - Atasan Kamu Tipe yang Mana?
Skill yang sering disepelekan padahal penting yaitu “Mengelola atasan”. Baik sebagai karyawan atau middle manager, kita butuh kemampuan ini.
Instagram - Kesalahan Fatal yang Sering Dilakuin Leader Sibuk?
Banyak leader yang sibuk ngejar target. Tapi lupa satu hal penting, yaitu membangun emosi positif alias bersenang-senang di pekerjaannya. Gue bahas caranya di post ini.
Tiktok - Kontributor Andal vs Calon Pemimpin
Top performer belum tentu cocok jadi leader. Sebagai pemimpin kita perlu tau bedanya, karena ini berkaitan dengan efektivitas dalam mendelegasikan pekerjaan.