Ketika Usaha Mengkhianati Hasil |#79
Tidak semua usaha itu perlu dan dibutuhkan
Awalnya gue termasuk orang yang percaya sama istilah, "Usaha tidak akan mengkhianati hasil."
Kalo gue mau kerja keras, berusaha, dan konsisten pasti gue akan dapat apapun yang gue mau.
Ternyata faktanya tidak.
Setelah melalui berbagai pengalaman, baik itu keberhasilan dan kegagalan, gue sampai pada kesimpulan ada usaha yang justru sia-sia dan bahkan kontraproduktif.
Ada kalanya gue merasa udah usaha mati-matian, tapi gak mendapat apa yang gue mau. Ada kalanya gue merasa usaha yang gue lakukan biasa-biasa aja tapi malah dapat hasil yang memuaskan.
Dari pengalaman itu gue sadar usaha itu tidak selalu tepat, ada juga usaha yang salah arah atau berlebihan. Bukannya bikin kita dekat sama tujuan, malah menjauhkan kita dari tujuan.
Di newsletter ini gue bahas:
Gak semua usaha itu bagus dan dibutuhkan
5 Fenomena tentang usaha
Definisi, contoh dan gimana kita memanfaatkannya untuk sukses
Kenapa sih penting membahas ini?
Kita jadi gak ngabisin waktu untuk hal-hal yang tidak penting
Gak burnout karena melakukan banyak hal yang gak dibutuhkan
Produktivitas naik signifikan dan lebih efisien mencapai target
Yuk kita bahas satu per satu fenomenanya dan gimana cara memanfaatkannya
1. Action Bias
Kecenderungan kita untuk bertindak segera meskipun tindakan itu belum tentu tepat, efektif, dan dibutuhkan.
Biasanya ini terjadi ketika kita berada di kondisi yang gak jelas atau di bawah tekanan.
Contohnya:
Kirim ratusan lamaran kerja tanpa menyesuaikan CV dengan posisi yang dilamar.
Ikut banyak meeting, meski ga ngerti manfaatnya apa.
Cara menghindari action bias adalah dengan menanyakan 3 pertanyaan penting ini:
Apakah tindakan ini benar-benar perlu dilakukan sekarang?
Apakah tindakan ini udah selaras sama tujuan gue?
Apakah ada alternatif tindakan yang lebih efisien?
2. The Law of Diminishing Return
Setelah titik tertentu, tambahan usaha yang kita keluarkan justru menghasilkan manfaat yang semakin kecil.
Jadi penting untuk memastikan usaha kita cukup dan berada di titik optimal, tidak berlebihan.
Contohnya: Kerja lembur justru bikin produktivitas berkurang.
Menurut riset dari Stanford, produktivitas per jam menurun setelah karyawan kerja lebih dari 50 jam/minggu.
Gimana caranya memanfaatkan hukum ini agar prosesnya lebih efisien:
Cari tau titik efektivitas usaha. Kapan kualitas usaha akan menurun? Jadi kita bisa berhenti tepat di titik optimal.
Kalau di finansial, kita mengenal yang namanya Fulfillment Curve.
Uang bisa bikin bahagia, tapi hanya sampai batas tertentu saja. Setelah lewat dari batas itu, kepuasan justru cenderung menurun.
Kalo kamu udah puas dengan usaha dan hasilnya, langsung pindah ke tugas lain. Jangan terus-terusan berkutat mengejar kesempurnaan, karena justru malah bisa kontra produktif.
3. Pareto Principle
Sering kali 80% hasil berasal dari 20% usaha. Artinya, sebagian kecil usaha yang kita lakukan punya dampak yang signifikan.
Contohnya: Kita fokus ke 2 project besar yang berkontribusi ke 80% revenue daripada 8 project yang cuma berkontribusi 20% ke revenue.
Gimana cara memanfaatkannya?
Identifikasi 20% usaha yang paling berdampak
Alokasikan mayoritas resources yang kita punya ke usaha tersebut. Mulai dari waktu, energi, uang, dan lainnya.
Tugas lainnya bisa kamu delegasikan ke orang lain atau manfaatkan teknologi untuk menyelesaikannya.
4. Parkinson's Law
Pekerjaan akan berkembang sesuai waktu yang tersedia untuk menyelesaikannya.
Jadi kalo kamu bikin deadline seminggu, ya pekerjaan itu kemungkinan besar akan selesai seminggu.
Padahal bisa jadi, pekerjaan itu bisa selesai kurang dari waktu tersebut, mungkin 3 hari selesai atau bahkan cukup 5 jam selesai.
Contohnya: Mengalokasikan 5 jam untuk bikin presentasi, padahal bisa selesai 1 jam kalo fokus.
Tips untuk memanfaatkan hukum ini:
Bikin deadline lebih singkat. Kalo atasan ngasi deadline seminggu, coba tantang dirimu menyelesaikan dalam 3 hari.
Setelah deadline, coba evaluasi Apa ada yang bisa diperbaiki? Minta feedback dari orang lain.
Sisa waktu yang ada bisa dipakai mengerjakan tugas lain. Jadi produktivitasmu bisa meningkat signifikan.
5. Analysis Paralysis
Kondisi di mana kita terlalu banyak menganalisis dan gak segera membuat keputusan atau bertindak.
Ini biasanya karena kita punya terlalu banyak opsi, perfeksionis, dan kurang percaya diri.
Ketika kita terlalu banyak menganalisis, kita bisa kehilangan momentum dan stagnan. Karena ga segera bertindak dan membuat progress.
Cara menghindari situasi ini:
Latih diri membuat keputusan kecil dengan cepat.
Batasi waktu pengambilan keputusan. Setelah waktu itu habis, kita harus segera take action.
Lebih baik kita membuat keputusan yang "cukup baik" daripada harus mengulur waktu untuk menemukan yang perfect.
Dengan mengetahui 5 fenomena ini kita jadi tau kalau gak semua usaha itu efektif dan bahkan bisa kontraproduktif.
Recap
Action Bias: Ada usaha yang sia-sia. Jadi sebelum bertindak, penting menganalisis keefektifan suatu tindakan.
The Law of Diminishing Return: Usaha yang berlebihan justru bisa menurunkan produktivitas dan kualitas hasilnya.
Pareto Principle: Pentingnya fokus ke sedikit usaha yang dampaknya signifikan, dibandingkan banyak usaha tetapi kontribusinya sedikit.
Parkinson's Law: Batasan waktu yang ketat untuk melakukan suatu tindakan itu penting agar kita lebih efisien.
Analysis Paralysis: Berpikir dan menganalisis itu baik. Tetapi kalo usaha "menganalisis" terlalu banyak justru bikin kita ga produktif.
Semoga kita bisa menetapkan usaha-usaha yang prioritas dan lebih efisien dalam mencapai tujuan.
Best of luck!
Interested to learn with me?
Ada beberapa cara untuk belajar lebih dalam sama gue, silakan pilih yang cocok sama kebutuhanmu.
Speaking Engagement
40+ organisasi yang udah mengundang gue sebagai pembicara.
Gue sudah berpengalaman menjadi pembicara di berbagai topik tentang karir dan self development untuk workshops, sharing sessions atau panel discussions.
Self Paced Course
340+ orang yang udah join di course ini.
Belajar mandiri di mana saja dan kapan saja tentang topik project management, career planning dan strategic thinking.
Content of The Week
LinkedIn - 6 Budaya yang merusak produktivitas tim
Manager gak boleh menutup mata kalo budaya itu mengambil peran cukup besar terhadap kenyamanan karyawan. Jangan cuma fokus membangun budaya positif, tetapi juga menghapus budaya negatif.
X - Kesalahan sebelum mutusin kuliah S2
Kesalahan yang sering kita lakukan sebelum mutusin kuliah S2 adalah memulai dengan 2 pertanyaan ini. Pertama, gimana caranya keterima di kampus X. Kedua, gimana caranya dapat beasiswa Y. Padahal ada 3 pertanyaan pondasi yang perlu dijawab dulu.
Tiktok - Project sukses itu ibarat gunung es
“Kelihatannya gitu doang.” Kita mengira manage project itu cuma atur meeting, bikin jadwal, ngasi tugas dan deadline ke anggota tim, terakhir mengawasi sampai beres. Padahal di balik itu, banyak pekerjaan yang menguras tenaga dan emosi.
Instagram - Buat manager: Kamu merekrut profesional, bukan anak-anak
Seringkali manager bertindak seolah-olah lagi kerja sama bocah. Micromanage, gak ngasi ruang untuk berkreasi, ga peduli hasil, dan menganggap karyawan ga bisa mengambil keputusan. Cara mendorong karyawan untuk bertanggung jawab dan bekerja secara profesional.