Leader yang Hebat Pasti Punya Skill Ini |#76
Hanya 26% pemimpin yang memenuhinya
Selama bekerja kantoran, ada 1 kualitas atasan yang bikin gue betah kerja sama dia.
Bukan karena technical skill-nya jago, punya kemampuan komunikasi yang bagus, atau karismatik.
Tetapi dia bisa membangun rasa aman secara psikologis di tim-nya.
Dia berhasil membuat setiap orang berani mengambil risiko, mengusulkan ide-ide yang berbeda, bertanya apapun dan mengakui kesalahan tanpa takut di-judge.
Di newsletter ini, gue mau bahas:
Definisi psychological safety
Nilai penting psychological safety
3 Langkah membangun psychological safety
Yuk kita mulai dengan bahas apa sih psychological safety
Definisi Psychological Safety
Gue mau mulai dengan tebak-tebakan.
Menurutmu, tim yang bagus itu yang kesalahannya banyak atau sedikit?
Mungkin kita akan mudah menjawab, tim yang bagus ya yang kesalahannya sedikit.
Menariknya, menurut hasil studi Dr. Amy Edmondson di tahun 1999, tim yang lebih baik justru yang mengalami lebih banyak kesalahan.
Kenapa?
Karena mereka lebih terbuka untuk melaporkan kesalahan dan merasa lebih aman untuk melakukannya.
Inilah yang namanya Psychological Safety.
Sederhananya, gak ada rasa takut antar orang di tim.
Setiap orang merasa aman secara psikologis untuk beropini, bertanya, bahkan berbuat kesalahan.
Pemimpin yang bisa membangun suasana kerja sama seperti ini termasuk leader yang hebat.
Karena menurut studi McKinsey 2021, hanya 26% pemimpin yang bisa menciptakan rasa aman secara psikologis di tim. Padahal, ini modal penting untuk punya tim yang produktif dan inovatif.
Psychological Safety itu Bukan...
Bersikap baik atau sopan. Karena faktanya, tim yang bersikap sopan secara terpakssa terkadang justru ga berani jujur dan terbuka.
Nyaman terus menerus. Karena berani mengakui kesalahan, kadang rasanya ga nyaman.
Tim kamu sudah punya psychological safety ketika:
Kesalahan menjadi tanggung jawab semua anggota tim, bukan salah satu orang saja
Anggota tim berani mendiskusikan potensi masalah dan isu-isu yang berat
Gak kesulitan minta bantuan ke anggota tim
Berani mengambil risiko dan berbeda pendapat
Setiap kelebihan dan kekurangan anggota tim diterima dengan baik dan dihargai
Nilai Penting Psychological Safety
Kenapa sih leader itu perlu bisa membangun keamanan psikologis di tim-nya?
Setiap orang nyaman bekerja Kita ga takut speak up atau ngaku salah. Jadi banyak ide-ide segar yang dihasilkan, minim konflik, dan lebih termotivasi.
Tim jadi produktif dan efektif Setiap orang fokus untuk gimana caranya mencapai target, mengantisipasi risiko, dan ga buang-buang waktu untuk pura-pura atau menyembunyikan kesalahannya.
Pengambilan keputusan yang lebih baik Ketika setiap orang diberikan kebebasan untuk beropini dan menyuarakan kekhawatiran mereka, biasanya tim jadi lebih kaya perspektif. Sehingga keputusan yang dibuat lebih matang.
3 Kebiasaan Leader yang Sukses Membangun Psychological Safety
1. Merayakan kesalahan
Kalo tim gagal, dia ga bilang
"Kok bisa gagal, apa yang salah?" "Kamu sih, udah dibilangin malah ngeyel!" "Sejak awal, saya kan udah menyarankan X"
Tapi leader yang baik akan bilang, "Apa yang bisa kamu pelajari dari kesalahan ini?"
Ketika anggota tim melakukan kesalahan, itu ga menjadi kesalahan personal tetapi kesalahan bersama.
Kita jadi berani mengakui kesalahan, mengambil tanggung jawab, tapi ga merasa terpuruk karena gue tau atasan dan tim gue akan ngasi support.
2. Mendorong setiap orang untuk bersuara
Manajer secara aktif meminta masukan ke anggota tim, menerapkan active listening dan banyakin bertanya dibandingkan ngasi instruksi.
Kalo ada yang ngadu tentang masalah yang terjadi, leader ga reaktif marah-marah. Tapi dia mau terbuka mendengarkan dan ngasi masukan dan bantuan kalo dibutuhkan.
3. Mendukung tiap orang untuk bereksperimen
Leader memberikan ruang seluas-luasnya untuk anggota tim belajar dan mengambil risiko dengan bijaksana.
Artinya melakukan eksperimen yang terukur, bukan asal-asalan atau sekedar nyoba tanpa ada pertimbangan yang kuat.
Ketika gagal, leader mendorong tiap orang untuk belajar. Ketika berhasil, mau mengapresiasi di depan publik.
Selain leader, psychological safety ini bisa dibentuk dengan kerja sama anggota tim.
Jadi kalau kamu adalah karyawan, fokus saja melakukan 3 hal ini.
Fokus dan proaktif mencari solusi, bukan mencari siapa yang salah
Minta feedback dan memberi feedback ke anggota tim yang butuh
Terbuka sama ide-ide baru dan berani menyampaikan opini yang berbeda
Terakhir, membangun rasa aman secara psikologis di tim itu bukan kerja satu pihak, melainkan kerja bersama.
Yuk kita fokus ke apa yang ada dalam kendali kita dan terus mau belajar menjadi lebih baik
Best of luck!
Content of The Week
Linkedin - 9 Cara Murah Mengapresiasi Tim
Mengapresiasi tim itu gak selalu dengan ngasi bonus, tetapi bisa juga dengan cara-cara seperti ini. Yuk saling sharing, apa bentuk apresiasi yang kamu sukai dari atasan di post ini.
Selama pengalaman berkarier kurang lebih 9 tahun. Ada 3 ciri yang selalu ada dari high performer yang gue temui. Apakah kamu memiliki 3 ciri ini?
Instagram - Jadi middle manager itu maju kena mundur kena
Salah satu posisi paling menantang di kantor adalah ketika lo jadi middle manager. Punya bawahan dan juga punya atasan. Sebelum merasa keren dengan title manager, sebenarnya ada beban kerja yang juga gak main-main.
Tiktok - Membangun psychology safety di tim
Apakah sebagai leader kamu udah bisa membangun rasa aman di tim? Tidak sekedar bersikap baik, tetapi bagaimana bisa membuat anggota tim merasa aman untuk berbicara dan mengambil risiko
Threads - Ketika dapet feedback “kurang strategis” dari atasan
Atasan tiba-tiba ngasi feedback "Cara mikir lo kurang strategis". Tapi ga ngasi penjelasan spesifik tentang konteks, masalah, dan perbaikan apa yang bisa dilakukan. Terus kita harus gimana?