Hi buddy
Ada satu fase dalam hidup gue, mungkin juga lo pernah ada di sana, di mana setiap hari terasa padat, tapi entah kenapa tetap terasa kosong.
Waktu itu gue lagi megang beberapa proyek sekaligus.
Dari luar, semuanya terlihat ideal: kalender penuh, banyak tanggung jawab, progress jalan, bahkan kadang dapet apresiasi.
Tapi di balik layar, gue ngerasa kecapekan terus menerus. Bukan karena gak kuat kerja, tapi karena gak pernah benar-benar berhenti.
Setiap waktu kosong gue isi dengan kerjaan yang "masih akan datang" dan "bisa dicicil".
Pulang kerja masih buka laptop. Weekend masih mikirin to-do list minggu depan. Bahkan pas lagi libur, ada perasaan bersalah kalau gak megang HP.
Dan yang lebih bahaya lagi: gue ngerasa itu normal.
Karena hustle culture ngajarin kita kalau sibuk itu keren. Dan multitasking itu skill wajib. Kalau gak kerja keras, kita akan ketinggalan.
Tapi seiring waktu, gue mulai melihat tanda-tanda masalah:
Fokus menurun walau kerja makin lama.
Kualitas tidur terganggu, bahkan di hari libur.
Perasaan bersalah kalau gak selalu available.
Dan yang paling mengganggu: gue mulai kehilangan excitement terhadap kerjaan yang dulu gue suka.
Akhirnya gue sadar: Ini bukan tentang performa, tapi udah kerja berlebihan.
Dan ini beda jauh dengan jadi high performer.
Gue akhirnya melakukan refleksi selama beberapa minggu dan gue menemukan ini, bedanya high performer dan gila kerja.
Di newsletter ini, gue bahas
Tanda high performer dan gila kerja
Gimana cara mencegah burnout dan kerja berlebihan?
5 Pertanyaan yang bantu lo kerja produktif
Yuk kita mulai
Perbedaan High Performer vs Gila Kerja
Seorang high performer tahu kapan harus kerja keras, kapan harus istirahat, dan kapan harus bilang "gak".
Seorang workaholic sering gak sadar kalau dia sedang berpura-pura jadi produktif, tapi sebenarnya menuju burnout.
Setelah tau ini, gue mulai ngulik ulang cara gue bekerja, bukan biar jadi “lebih sibuk”, tapi biar jadi lebih sadar, lebih intensional dan lebih sustainable.
Gimana caranya?
Salah satunya adalah dengan menjawab 5 pertanyaan ini buat ngecek “Apa gue beneran kerja dan menghasilkan atau cuma kelihatan sibuk?”
5 Pertanyaan yang Bantu Lo Beneran Produktif
1. Apa tugas ini benar-benar prioritas atau cuma keliatan urgent?
Kadang kita cuma ngerjain hal-hal yang urgent, tetapi mengabaikan pekerjaan yang prioritas tapi gak urgent.
Padahal penting untuk luangin waktu buat tugas-tugas prioritas yang impact-nya gede.
Dari pertanyaan ini, kita akan sadar mana kerjaan yang beneran ngasih progress, bukan sekadar ngisi waktu.
3 Langkah menjawab:
Tinjau to-do list 3 hari terakhir: mana yang ngasih dampak nyata?
Awali hari dengan 1 tugas berdampak yang harus selesai.
Evaluasi mingguan: kerjaan mana yang bikin perubahan signifikan?
2. Kapan gue harus berhenti dan merasa cukup?
Produktif itu bukan berarti kerja terus-terusan dan dalam waktu lama. Gak perlu juga nunggu untuk sempurna 100%.
Kalo kita tau tentang Law Diminishing Return, kita akan berhenti di waktu yang tepat
Karena tambahan usaha hanya akan ngasi manfaat sampai titik tertentu, kalo berlebihan justru berdampak negatif.
3 Langkah menjawab
Tentukan batasan: jam kerja atau jumlah tugas utama per hari.
Hindari “nambah kerjaan terus” walau udah capek.
Catat kapan lo stop kerja dan rasakan dampaknya di 1 minggu.
3. Apa gue udah manage energi sebaik mungkin?
Ngajak lo sadar bahwa manajemen energi lebih penting daripada manajemen waktu. Pertanyaan ini bantu lo sadar kapan waktu paling fokus dan optimal versi lo.
3 Langkah menjawab:
Amati jam paling fokus selama 3 hari.
Jadwalkan kerjaan penting di jam fokus, kerjaan ringan di luar itu.
Lihat progres: kerjaan penting jadi lebih cepat dan lebih berkualitas?
4. Apakah gue masih punya waktu buat personal dan hal-hal di luar kerjaan?
Pertanyaan ini bantu lo memastikan lo masih punya ruang yang cukup untuk kegiatan personal, keluarga, teman-teman, dan sosial.
3 Langkah menjawab:
Tulis 3 aktivitas non-kerja yang pengen lo mulai lagi.
Jadwalkan waktu “off” mingguan, sehingga ga setiap hari lo ngurusin pekerjaan.
Evaluasi: apakah lo merasa lebih utuh dan gak cuma hidup buat kerja?
5. Apakah gue kerja dengan arah yang jelas atau cuma reaktif?
Pertanyaan ini bantu lo melihat apakah kerjaan lo didasarkan pada rencana yang matang, atau sekadar merespons hal-hal yang datang tiap hari.
3 Langkah menjawab:
Identifikasi tujuan 3 bulan ke depan yang pengen lo capai.
Hubungkan kerjaan minggu ini apakah selaras gak sama tujuan itu.
Buat weekly checkpoint: 1 jam tiap Jumat buat evaluasi arah kerja.
Melalui 5 pertanyaan ini, gue harap kita bisa memfilter kerjaan-kerjaan yang ada sehingga bisa fokus ke yang paling besar dampaknya. Bukan cuma sekedar sibuk dan mengisi waktu.
Best of luck!
Interested to learn with me?
Ada beberapa cara untuk belajar lebih dalam sama gue, silakan pilih yang cocok sama kebutuhanmu.
Info Pre-Order Buku Gue
Setahun terakhir gue mempersiapkan buku pertama gue. Buku ini berisi pembelajaran mengenai pengalaman kerja selama 10 tahun, insight dari 100 buku manajemen dan pengembangan diri, konten yang gue share di media sosial, dan ilmu yang gue bagikan ke 60+ perusahaan.
Kabar baiknya sebentar lagi gue bakal buka Pre-Order, lo bisa dapetin bukunya duluan dan bonus eksklusifnya, join waiting list dulu biar gak ketinggalan update nya
Corporate Workshop Program
Sudah ada 60+ organisasi yang mengundang gue untuk memberikan pelatihan di organisasi mereka tentang leadership. Beberapa topik yang sering gue bawakan
Strategic Thinking
Building a High-Performing Team
Professional Communication
Silakan cek detailnya di sini
Self Paced Course
473+ orang yang udah belajar project management dan strategic thinking melalui kelas rekaman yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja.
FYI, beberapa peserta kami meminta kantor mereka mereimburse sehingga mereka bisa belajar secara gratis. Siapa tahu kantor lo juga menawarkan benefit yang serupa.
Silakan cek detailnya di sini
Content of The Week
LinkedIn - 10 Kalimat yang Diucapin Manager dengan EQ Tinggi
Manager bijak biasanya jago mengolah kata. Bukan puitis, tapi tegas dan berempati. Caranya adalah dengan memilih kata, memahami kebutuhan dan karakter audiens serta berkomunikasi dengan strategi.
X - Penghambat terbesar buat sukses karier
Penghambat terbesar sukses karier itu bukan gak punya mentor, gak kerja di company impian atau belum jadi expert di bidang tertentu. Tapi ini…
Instagram - Solusi Ngaco yang Sering Diambil Leader Ketika Tim Gak Produktif
Banyak atasan yang cepat menarik kesimpulan ketika ngadepin masalah. Contohnya kaya, kalo tim gak produktif pasti gara-gara orangnya gak disiplin. Ya itu emang bisa terjadi, tapi yuk kita cari akar masalahnya.