Hey buddy!
Minggu ini gue mau bahas tentang gimana caranya ngasih feedback tanpa takut bikin baper.
Ini tiga hal yang perlu lo pahami:
Lo nggak bisa mengontrol reaksi orang lain
Fokus ke cara komunikasi lo, bukan ke perasaan mereka
Kalau lo udah komunikasi dengan baik, bukan salah lo kalau mereka baper
Alasannya karena kebanyakan orang terjebak dengan mindset yang keliru:
Mereka pikir kalau ada yang tersinggung, berarti cara ngasihnya salah. Padahal keputusan untuk tersinggung itu ada di tangan orang yang menerima feedback, bukan di tangan lo.
Tapi begitu lo paham konsep ini, lo akan lebih percaya diri ngasih feedback yang jujur dan konstruktif.
Lo jadi gak takut-takut lagi untuk bantu orang berkembang, dan yang paling penting: lo gak akan terjebak dalam siklus people pleasing yang bikin lo dan tim lo stuck.
Setelah deliver workshop leadership ke 60+ perusahaan selama bertahun-tahun, gue bisa bilang lo bukan satu-satunya yang struggle dengan ngasih feedback. Ini salah satu topik yang paling sering ditanyain sama peserta workshop gue.
Di episode ini, gue akan breakdown pendekatan yang biasa gue ajarin di program corporate workshop gue supaya lo bisa ngasih feedback dengan efektif tanpa overthinking.
Sebelum kita lanjut, buat lo yang pengen tau blueprint lengkap gimana caranya lo bisa naik level dari sandwich manager menjadi solid leader, lo bisa tonton video gue.
Tonton di sini
Let’s dive in!
Cara Ngasih Feedback Tanpa Takut Bikin Baper
Supaya bisa ngasih feedback yang efektif, lo harus hindari beberapa kesalahan umum yang sering terjadi:
Kesalahan #1:
Fokus mengontrol reaksi orang lain Lo nggak bisa mengontrol apakah orang akan tersinggung atau nggak. Itu keputusan mereka.
Kesalahan #2:
Mengutamakan “tidak menyakiti perasaan” dibanding memberikan informasi yang berguna Kalau lo terlalu fokus ke perasaan orang, feedback lo jadi gak jelas dan gak membantu.
Kesalahan #3:
Merasa bersalah ketika orang lain baper Lo pikir itu salah lo, padahal bisa jadi lo udah komunikasi dengan baik.
Alasan orang sering bikin kesalahan ini adalah karena kita dididik untuk “jaga perasaan orang”. Akibatnya, kita jadi takut ngasih feedback yang jujur, dan orang-orang di sekitar kita gak berkembang karena gak pernah tau apa yang perlu diperbaiki.
Jadi, begini cara memperbaikinya:
Step 1: Shift Fokus Lo
Langkah pertama adalah mengubah fokus dari “jangan sampai orang tersinggung” ke “gimana caranya komunikasi gue paling efektif”.
Ini penting banget karena lo gak bisa mengontrol outcome dari orang lain. Yang bisa lo kontrol adalah input dari lo: cara lo nyampein feedback.
Instead of mikir “waduh nanti dia tersinggung gak ya?”
Lo mikir “gimana cara terbaik gue nyampein ini supaya dia bisa terima dengan baik?”
Misalnya, daripada bilang
“Wah kayaknya kerjaan lo kurang rapi nih”,
Lo bisa bilang
“Gue notice di 3 laporan terakhir ada beberapa data yang kurang konsisten. Bisa kita bahas gimana cara improve quality check-nya?”
Takeaway: Fokus ke hal yang bisa lo kontrol, yaitu cara komunikasi lo.
Step 2: Pastikan Komunikasi Lo Sudah Efektif
Langkah kedua adalah memastikan lo udah komunikasi dengan cara yang terbaik.
Banyak orang langsung ngasih feedback tanpa persiapan. Padahal feedback yang efektif perlu:
Riset dulu (pahami situasinya)
Susun kata-kata dengan jelas
Gunakan data, bukan asumsi
Sampaikan dengan respectful
Contohnya:
“Selama 3 bulan terakhir gue notice deadline project lo sering mundur 2-3 hari. Ini impact ke timeline tim keseluruhan. Gimana kita bisa cari solusi bareng biar ke depannya lebih smooth?”
Ini jauh lebih efektif dibanding:
“Lo kok suka telat sih?”
Takeaway: Persiapan dan cara penyampaian menentukan kualitas feedback lo.
Step 3: Let Go of The Outcome
Langkah terakhir adalah melepaskan hasil akhirnya.
Kalau lo udah komunikasi dengan cara yang respectful, berbasis data, dan demi kebaikan orangnya, tapi dia masih tersinggung? Ya udah, itu bukan salah lo. It’s just situasinya kayak gitu.
Lo udah melakukan bagian lo dengan baik. Gimana dia merespon, itu pilihan dia.
Takeaway: Kalau lo udah do your best, terima aja hasilnya apapun itu.
Let’s Recap
Jadi sejauh ini kita udah bahas:
Problem: Kita terlalu fokus mengontrol perasaan orang sampai lupa ngasih feedback yang bermanfaat
Framework: Shift fokus dari outcome ke input
Steps: Ubah fokus, pastikan komunikasi efektif, dan lepaskan hasilnya
Sebagai next step, gue sarankan lo untuk coba terapkan framework ini di 1 situasi minggu ini. Pilih satu feedback yang lo tunda-tunda karena takut orang tersinggung, lalu praktekin 3 langkah tadi.
Best of luck!
Tertarik buat belajar lebih lanjut sama gue?
Ada dua alternatif yang lo punya
Corporate Training Program
Gue udah deliver leadership dan communication training buat manager di 60+ perusahaan seperti BRI, GoTo, Paragon, dan Pertamina.
Kalau lo merasa konten ini bermanfaat, lo bisa explore undang gue buat ngisi di kantor lo.
Buku SOLID Skills
Di buku ini gue share fondasi kesuksesan karier di masa depan dunia kerja melalui 5 skill paling utama yaitu: Strategic Thinking, Operational Excellence, Learning Agility, Influential Communication, dan Digital Mindfulness.

