Hi buddy,
Waktu pertama kali dapet promosi, gue ngerasa lega sekaligus bangga.
Rasanya kayak semua kerja keras dan lembur selama ini akhirnya terbayar.
Tapi beberapa minggu setelah itu, gue mulai sadar: promosi gak cuma soal naik posisi, tapi juga soal penyesuaian yang gak selalu bikin nyaman.
Tiba-tiba jadwal kerja berubah total, ritme hari-hari jadi beda, dan dinamika hubungan di kantor pun gak lagi sama.
Gue gak bilang promosi itu hal buruk.
Tapi ada banyak hal di baliknya yang jarang dibahas orang, padahal justru di situlah tantangan yang sebenernya.
Di newsletter kali ini, gue pengen bahas soal 5 konsekuensi dari promosi yang jarang disadari, tapi hampir semua orang pernah ngalamin.
Yuk kita bahas
1. Makin sedikit waktu untuk hal yang lo kuasai
Dulu kita jago di sesuatu, entah itu bikin strategi, desain, analisis, atau negosiasi.
Itu yang bikin kita dipromosi.
Tapi begitu naik level, justru kita makin jarang ngelakuin tugas-tugas itu.
Sekarang, kerjaan kita bukan lagi “ngerjain”, tapi “ngatur yang ngerjain.”
Isi kalender penuh sama meeting, alignment, dan keputusan-keputusan kecil yang numpuk.
Sementara hal-hal yang dulu bikin kita ngerasa bermakna dan puas malah berkurang.
Makanya, banyak orang yang abis dipromosi justru ngerasa kehilangan arah.
💡 Tips:
Kalau ketika jadi leader kita lepas sepenuhnya dari hal teknis, kita cepat kehilangan konteks.
Jadi, cara paling efektif biar tetap relevan adalah terus terlibat, bukan ngerjain, tapi tetap luangkan sedikit waktu untuk melatih skill itu atau ikutan terlibat.
Tujuannya buat ngerti dinamika dan biar keputusan yang diambil tetap berpijak sama pengalaman dan keahlian kita.
2. Otak kita kayak gak pernah istirahat
Setelah dipromosi, tanggung jawab otomatis naik. Bukan cuma volume kerjaan, tapi juga bobot keputusan yang harus diambil setiap hari.
Dulu, pas masih di posisi lama, pulang kerja kita bisa langsung lepas dari urusan kantor.
Sekarang, bahkan setelah laptop ditutup, otak masih aja kerja, mikirin tim, target, dan keputusan yang mungkin berdampak ke banyak orang.
Gak jarang kerjaan sering kebawa mimpi. Weekend masih kepikiran target. Pikiran gak bisa diem, walaupun badan udah pengen istirahat.
Itu bukan karena kita workaholic. Tapi karena kita peduli dan karena tanggung jawab baru itu bikin batas antara “kerja” dan “hidup” makin tipis.
Masalahnya, kalau gak dikontrol, kita bisa capek terus, secara mental dan emosional.
💡 Tips:
Jadwalkan waktu istirahat kayak ngejadwal meeting penting.
Lakuin hal yang gak ada hubungannya sama kerjaan: olahraga, main, nongkrong, atau sesimpel cuma bengong.
Ingat, energi mental kita itu aset dan aset harus dijaga.
3. Rekan kerja kita berubah sikap
Yang gak banyak kita siapin dari promosi bukan cuma tanggung jawab baru, tapi juga perubahan dinamika hubungan di kantor.
Teman kerja yang dulu ngobrol santai, tiba-tiba jadi lebih hati-hati di depan kita.
Ada juga yang mulai menjaga jarak. Dan sebagian kecil mungkin merasa, “kenapa dia, bukan gue.”
Gak semua orang bisa langsung nerima perubahan peran kita, sebagian bisa aja ngerasa jarak itu muncul karena mereka merasa tertinggal. Dan itu gak nyaman buat mereka.
💡 Tips:
Sadari dulu bahwa hubungan emang bisa berubah. Kita gak harus maksa semuanya tetap sama, tapi bisa mulai dengan berempati dan tetap terbuka.
Bisa dengan melakukan hal-hal sepele kaya nanya kabar mereka, hobi, atau sekadar ngopi bareng tanpa bahas masalah kerjaan.
Kadang yang dibutuhin orang lain cuma pengingat bahwa kita masih orang yang sama, cuma posisi sekarang aja yang beda.
4. Imposter syndrome makin kenceng, bukan makin hilang
Meskipun sebelumnya kita pengen banget dipromosi, tapi setelahnya justru muncul rasa kaya gini:
“Emang gue pantes di sini?”
“Gimana kalau mereka sadar gue gak sepintar itu?”
Karena makin tinggi kita naik, makin besar juga ekspektasinya.
Dan di titik itu, rasa ragu bukan tanda kita lemah, tapi tanda kita lagi tumbuh dan keluar dari zona nyaman.
💡 Tips:
Tulis semua pikiran dan perasaan yang bilang“gue gak mampu”, lalu lawan dengan fakta.
Bisa juga ngobrol sama mentor atau teman yang bisa ngingetin kita soal kekuatan kita.
Kita gak harus ngilangin rasa ragu, cukup jangan biarkan itu nyetir sikap dan performa kita di kantor.
5. Naik level seringkali bikin kita ngerasa sendirian
Makin tinggi posisi, makin sedikit orang yang bisa diajak ngomong jujur.
Dulu kita bisa curhat ke rekan kerja soal atasan atau keputusan gak make sense di tim.
Sekarang? Kita mungkin adalah orang yang dibicarakan.
Gak semua hal bisa dibagi ke bawahan, dan gak semua orang bisa ngerti pressure yang datang di jabatan baru.
Makanya banyak dari kita yang baru naik jabatan ngerasa sendirian dan bingung mau curhat ke siapa.
💡 Tips:
Jangan tunggu sampai ngerasa terisolasi.
Bangun circle baru di luar tim, bisa lewat komunitas profesional, coach, atau teman selevel di perusahaan lain.
Kadang obrolan sama orang yang berada di fase dan posisi yang sama, bikin kita merasa lebih diterima dan dimengerti.
Dipromosi itu pencapaian besar, tapi juga transisi yang kompleks.
Kadang lo gak cuma belajar hal baru, tapi juga kehilangan beberapa hal lama yang lo sayangin.
Kalau lo lagi ada di fase ini, take it slow.
Bukan berarti lo gagal adaptasi, lo cuma lagi menyesuaikan diri dengan versi diri yang lebih besar.
Dan proses itu emang butuh waktu.
Best of luck!
Interested to learn with me?
Ada beberapa cara untuk belajar lebih dalam sama saya, silakan pilih yang cocok sama kebutuhanmu.
Corporate Workshop Program
Sudah ada 60+ organisasi yang mengundang saya untuk memberikan pelatihan di organisasi mereka tentang leadership. Beberapa topik yang sering saya bawakan
Strategic Thinking
Building a High-Performing Team
Professional Communication
Silakan cek detailnya di sini
Self Paced Course
473+ orang yang udah belajar project management dan strategic thinking melalui kelas rekaman yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja.
FYI, beberapa peserta kami meminta kantor mereka mereimburse sehingga mereka bisa belajar secara gratis. Siapa tahu kantor kamu juga menawarkan benefit yang serupa.
Silakan cek detailnya di sini
Buku SOLID Skills
Sudah ada 700+ orang yang membaca buku SOLID Skills. Di buku ini gue share fondasi kesuksesan karier di masa depan dunia kerja, yaitu dengan punya 5 skill paling utama.
Strategic Thinking
Operational Excellence
Learning Agility
Influential Communication
Digital Mindfulness
Kalo lo mau baca bukunya, silakan pesan di sini
Content of The Week
LinkedIn - Cara naik level di karier tanpa harus jadi atasan
Naik level di karier bukan cuma dengan promosi. Bisa juga dengan jadi orang yang berpengaruh dan ngasi kontribusi lebih besar. Gini cara jadi partner strategis atasan.
X - 7 Hal yang bikin lo keliatan cupu di kantor
Punya skill tinggi, tapi gak pernah dianggap? Mungkin lo kurang nge-branding diri di kantor. Persepsi orang lain terbentuk dari interaksi sehari-hari, bukan cuma laporan kerja.
Instagram - 3 Kali ditolak promosi, 7 pelajaran yang gue dapat
Setelah 3 kali ditolak promosi, gue belajar kalo penolakan gak selalu berarti gagal, kadang sinyal untuk ganti cara main. Kalo hasilnya jelek, jangan main dengan cara yang sama.
Tiktok - Jangan sampe kejebak spotlight effect
Kalo lo sering ngerasa takut buat ngelakuin sesuatu just because khawatir dilihat orang lain. Mungkin lo perlu mengenal Spotlight Effect, gue jelasin di sini.