Kita semua ingin sukses, tapi terkadang kita jugalah orang yang paling berkontribusi menghambat kesuksesan diri sendiri.
Gue pun pernah mengalaminya.
Sebelum memutuskan untuk lebih aktif sharing content di media sosial, gue tanpa sadar menyabotase diri sendiri.
Seolah-olah ada suara-suara di kepala yang bilang begini
"Emangnya hidup gue udah bener sok-sok an sharing content"
Suara ini yang bikin gue merasa gak layak untuk sharing ilmu. Gue seperti membuat pembenaran-pembenaran di kepala
Iya ya gue bukan siapa-siapa
Gue gak sejago orang-orang itu
Emang ada yang mau baca konten gue
Nah di newsletter ini gue bahas:
Tanda kita menyabotase kesuksesan diri sendiri
5 Hal yang bisa menyabotase kesuksesan
Tips untuk menjadi suporter diri sendiri
Tanda Kita Menyabotase Diri Sendiri
Disebut menyabotase diri sendiri ketika perilaku kita menghambat pencapaian tujuan jangka panjang.
Jadi sebenernya cara ngeceknya gampang, tanyakan
"Apakah perilaku yang lo lakukan sekarang udah sejalan sama tujuan jangka panjang lo atau gak?"
Kalau tidak, kemungkinan besar perilaku itu merugikan dan menghambat lo sukses.
Bentuknya macam-macam, mulai dari menunda-nunda, menolak banyak peluang, lebih memilih nyaman dibandingkan membuat progress, atau pikiran-pikiran negatif yang meremehkan diri sendiri.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang tanpa sadar menyabotase kesuksesan kita.
5 Hal yang Bisa Menyabotase Kesuksesan dan Tips Mengatasinya
1. Ga percaya sama diri sendiri
Gue percaya apa yang kita pikirkan dan inginkan itu bisa menjadi kenyataan. Kenapa?
Ketika kita merasa ga bisa, kita akan selalu fokus pada ancaman, masalah dan kesulitan-kesulitan dalam prosesnya.
Ketika kita merasa mampu, kita akan fokus pada peluang, kekuatan, dan bantuan-bantuan yang bisa kita dapatkan.
Bentuk ketidakpercayaan diri sendiri itu bisa seperti ini
Gue ga jago di bidang ini
Gue ga punya resources (uang, waktu, koneksi)
Gue cuma orang biasa, ga mungkin...
Andai gue punya privilege, pasti gue bisa...
Ini juga yang gue cerita di awal tadi. Ketika mau sharing content, gue merasa ga layak untuk membagikan ilmu yang gue punya.
Gue fokus ke kelemahan yang gue punya, membandingkan diri sendiri sama orang yang jauh lebih jago dari gue, dan cuma fokus pada masalah yang terjadi.
Jangan-jangan orang-orang ga ada yang mau baca konten gue, ngasi hate comment, dan lainnya.
Tips:
Gak mungkin keinginan itu muncul kalo lo ga bisa mendapatkannya. Gue yakin ketika kita menginginkan sesuatu, sebenernya kita punya potensi untuk mewujudkannya, baik sadar atau ga sadar.
Ketika merasa ga percaya diri, tanyakan 3 hal ini
Apa yang gue pikirkan itu valid?
Apa ada orang yang seperti gue atau bahkan menghadapi tantangan yang lebih sulit tetapi bisa berhasil?
Apa yang bisa gue lakukan untuk mengatasi keterbatasan ini?
2. Terus memberi, gak mengizinkan diri untuk menerima
Apakah lo termasuk orang yang:
Mau mengorbankan segalanya untuk membantu orang lain
Sering ngasi konten bagus, tapi ga pernah jualan
Merasa bersalah ketika ngasi harga tinggi
Iya, itu semua juga termasuk perilaku menyabotase kesuksesan diri sendiri.
Ketika lo udah banyak memberi, izinkan diri lo untuk mendapatkan bantuan dan dukungan dari orang lain.
Boleh kok untuk meminta kolaborasi sama orang lain, menawarkan produk, dan bahkan meminta bantuan dari orang lain.
Tips:
Memberi itu bagus, tetapi lo juga butuh dukungan dari orang lain. Jadi buat batasan yang jelas, seberapa banyak lo akan memberi dan kapan waktu yang tepat untuk meminta serta menerima bantuan dari orang lain.
Tiga tanda kalo lo udah siap untuk menerima bantuan orang lain:
Sudah cukup banyak yang lo berikan ke orang lain tanpa pamrih, sesekali boleh kok untuk meminta bantuan dari mereka.
Merasa stuck di suatu kondisi, sudah mencoba menyelesaikan sendiri tetapi belum berhasil.
Mau melangkah ke level berikutnya tapi lo sadar gak bisa maju sendiri dan perlu bantuan orang lain.
3. Meremehkan skill lain
Ketika kita unggul pada keahlian inti di bidang tertentu, kadang tanpa sadar kita meremehkan skill lainnya. Seperti public speaking, menjalin hubungan dengan orang lain, berpikir kritis, dan lainnya.
Sebenarnya ini sangat wajar, mungkin banyak orang mengalami hal ini. Sebab, kita punya kecenderungan untuk memanfaatkan kekuatan terbaik yang kita punya. Sebaliknya menghindari bidang-bidang yang tidak kita kuasai.
Tapi kita juga perlu sadar, untuk jadi sukses ga cukup dengan modal skill inti aja. Melainkan perlu skill-skill penunjang lainnya.
Tips:
Coba analisis selain skill inti yang lo punya, apa aja skill pendukung yang dibutuhkan untuk sukses di bidang tersebut.
Setelah tau skill apa yang perlu lo pelajari, investasikan waktu uang dan tenaga untuk mempelajari hal tersebut.
Gak masalah jika alokasi resources-nya gak akan sebesar skill inti, karena lo ga menargetkan mahir tingkat tinggi di skill tersebut. Cukup sekedar punya skill penunjang di level medium, tapi bisa berdampak besar pada karir lo.
4. Mudah bosan
Bosan itu bisa bermakna dua hal.
Pertama, bosan bisa jadi pemicu kreativitas lo dengan memaksa lo mencari solusi atau pendekatan baru pada suatu masalah.
Kedua, bosan juga bisa bermakna lo kehilangan minat pada hal-hal yang udah lo kuasai. Jadi lo terus punya keinginan untuk mempelajari hal baru yang lebih menantang buat lo.
Nah masalahnya ketika kita terlalu cepat bosan dan beralih dari satu hal ke hal lainnya, kita gak memberikan waktu yang cukup untuk menjadi ahli di suatu bidang. Tanpa sadar, perilaku ini akan menghambat lo mencapai kesuksesan.
Tips:
Fokus pada tujuan jangka panjang lo. Apakah lo udah on track atau belum? Kalau udah artinya lo tinggal bersabar aja dalam prosesnya. Sebaliknya kalau belum, cari jalan yang lebih tepat.
Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang menarik di luar kebiasaan atau pekerjaan yang monoton. Misalnya ngerjain hobi, olahraga, journaling atau lainnya.
5. Ga punya support system yang tepat
Ada orang yang berpikir berada di lingkungan yang baik dan suportif itu hanyalah pendukung kecil terhadap kesuksesan.
Kalau menurut gue, lingkungan berkontribusi besar terhadap kesuksesan lo.
Ketika lo berkumpul sama orang-orang yang menganggap jadi pengusaha itu buruk. Tanpa sadar, lo akan mengadopsi keyakinan-keyakinan tersebut.
Ketika kesempatan berbisnis itu ada, yang muncul adalah ketakutan, gambaran risiko, potensi kegagalan. Lo gak mempertimbangkan manfaat dan potensi keberhasilan yang bisa lo capai.
Tips:
Pilih lingkungan dengan bijak. Ikuti komunitas atau kelompok yang relevan dan mendukung lo mencapai tujuan jangka panjang.
Jangan takut untuk jaga jarak sama orang-orang yang menguras energi lo atau menghambat lo mencapai kesuksesan.
Sikap menyabotase kesuksesan itu wajar dihadapi siapa saja. Baik itu orang yang lagi berproses untuk sukses ataupun orang yang udah sukses. Hal yang penting adalah menyadari tanda-tanda dan proaktif untuk mengatasinya.
Best of luck!
Interested to learn with me?
Ada beberapa cara untuk belajar lebih dalam sama gue, silakan pilih yang cocok sama kebutuhan lo
Speaking Engagement
40+ organisasi yang udah mengundang gue sebagai pembicara.
Gue sudah berpengalaman menjadi pembicara di berbagai topik tentang karir dan self development untuk workshops, sharing sessions atau panel discussions.
Self Paced Course
340+ orang yang udah join di course ini.
Belajar mandiri di mana saja dan kapan saja tentang topik project management, career planning dan strategic thinking.
Content of The Week
LinkedIn - 10 Kualitas Manager yang Bikin Bawahan Betah
Buat lo yang saat ini menempati posisi manager, mungkin bisa belajar untuk punya beberapa kualitas ini. Ga harus semua dalam satu kali waktu, tetapi kita bisa berproses untuk mengembangkan kualitas tersebut satu per satu.
X - 5 Skill Project Management yang Bikin Lo Stand Out
Gue pernah ngobrol sama CEO sebuah startup. Dia merasa frustrasi karena timnya ga manage project dengan baik. Ternyata, mereka ga punya 5 skill penting ini. Gue bahas lengkap di sini.
Instagram - 5 Skill Wajib yang Bikin Kamu Standout
Ingin bertumbur di karir, siapkan diri lo dengan membangun 5 skill penting ini. Mulai dari strategic thinking, operational excellence, learning agility, influential communication, dan digital mindfulness.
Tiktok - Fakta tentang manager 2
Aturan gak tertulis yang menurut gue penting untuk kita tau ketika berkarir. Jangan kerja sama manager yang menomorsatukan pekerjaan di atas segala hal!
Threads - Law of Reversed Effort
Makin keras usaha lo mencapai sesuatu, makin buruk hasilnya. Tapi ketika lo santai dan enjoy, lo malah lebih cepat mendapat apa yang lo mau. Ternyata fenomena ini dinamakan "Law of Reversed Effort"