Strategi Stand Out di Job Market di 2025 |#87
Cara mudah dapat kerja tanpa experience
Job market makin kompetitif.
Kalau kita gak bisa stand out di persaingan dunia kerja, kita rentan tersingkir dan sulit mendapat pekerjaan.
Apalagi kalau kita gak punya pengalaman relevan di pekerjaan yang kita mau.
Menariknya, gue melihat ini bukan sebagai suatu ancaman yang menakutkan. Justru kalo jeli kita akan menangkap banyak peluang dan bisa mencoba cara-cara baru.
Di newsletter ini gue bahas:
Peluang untuk stand out di job market 2025
Permission-less apprenticeship
Langkah-langkah permission-less apprenticeship
Yuk kita bahas
Dunia kerja saat ini lagi menarik banget, karena ada banyak cara untuk mendapat pekerjaan.
Mulai dari bikin konten, networking, bahkan sekedar ngobrol di DM.
Ada salah satu cara menarik yang masih belum populer di Indonesia, padahal efektif banget untuk dapat kerja dan bikin kita stand out di antara ribuan kandidat.
Caranya adalah dengan melakukan permission-less apprenticeship.
Cara ini sudah cukup populer di luar negeri. Banyak orang-orang yang mendapatkan pekerjaan freelance ataupun fulltime jangka panjang dengan cara ini.
Apa itu Permission-Less Apprenticeship?
Gak menunggu peluang datang, tapi aktif menciptakannya.
Jadi permission-less apprenticeship itu kita ngasi value dan belajar langsung dari orang yang kita kagumi tanpa perlu bayar atau dapat izin resmi.
Gue kasi contoh ya, misalnya kita adalah seorang videographer.
Coba aja lihat konten atau video Youtube dari tokoh yang kita kagumi dan pengen kerja bareng sama mereka.
Instead of DM dan langsung bilang kalo kita tertarik bekerja sama dia, permission-less apprenticeship berarti kita ambil salah satu videonya, terus edit yang bagus, dan kirimkan karyanya ke orang tersebut.
Jangan lupa untuk mengenalkan dii dan bertanya apakah style editing seperti itu cocok buat mereka. Kita juga bisa menambahkan feedback berharga untuk video-video mereka.
Kelihatannya ini kita kerja tapi gak dibayar, padahal kalau dilihat di sisi yang berbeda. Kita lagi add value dengan cara yang relevan dan berharga buat orang lain.
Apa untungnya buat kita?
Kita bisa menawarkan diri untuk bekerja sama dengan mereka baik dengan sistem freelance atau fulltime. Bergantung sama kesepakatan.
Kalaupun gak dapat kesempatan bekerja, kita juga dapat keuntungan dengan networking sama orang yang kita kagumi dan mungkin feedback kalo kita beruntung dan mereka ada waktu untuk mengevaluasi karya kita.
Syarat Permission-Less Apprenticeship
Gak semua orang bisa melakukan ini, gue share syarat-syarat yang perlu lo siapkan sebelum mencobanya.
Skill yang relevan
Kita perlu punya skill dasar yang bisa dikontribusikan ke orang lain. Entah itu menulis, coding, design, editing video, riset, atau lainnya.
Kalo gak punya skill gimana? Ya belajar dulu, bikin portofolio dan banyak diskusi sama orang-orang yang udah terjun di bidang itu.
Platform untuk menunjukkan karya
Saat ini banyak banget platform yang bisa dimanfaatkan, baik itu gratis ataupun berbayar.
Kalo jago gambar, kita bisa bikin portofolio di dribble atau Instagram. Kalo jago ngedit video, kita bisa upload karya di youtube. Kalo jago coding, kita bisa bikin di Github.
Jadi banyak cara untuk menunjukkan karya kita, kalo kita berkomitmen dan mau berusaha.
Proaktif dan konsisten
Jangan berhenti kalo percobaan pertama gagal. Coba lagi dan coba lagi.
Keberuntungan akan datang kepada orang-orang yang mau konsisten berusaha dan memperbaiki diri.
Terus gimana caranya?
Langkah-langkah Memulai Permission-Less Apprenticeship
1. Pilih industri dan skill yang mau dijual
Pilih bidang yang diminati dan makin baik kalau kamu udah punya pengalaman di bidang tersebut. Misalnya copywriting, editing video, coding, dan lainnya.
Pilih skill yang punya demand cukup banyak sehingga peluangmu makin besar. Fokus ke satu atau dua keahlian dulu, yang penting kita percaya diri dengan kualitas hasilnya dan bisa bermanfaat buat orang lain.
2. Identifikasi perusahaan atau tokoh yang dikagumi
Cari orang atau perusahaan yang kamu suka dan ingin belajar dari mereka. Bisa startup, content creator, engineer atau siapapun.
Coba identifikasi masalah-masalah yang mereka hadapi dan apa yang mungkin bisa kamu kontribusikan untuk mereka.
3. Buat karya yang berharga buat mereka
Contohnya kalo kamu designer, kamu bisa redesain UI produk mereka. Jangan malu untuk ngasi feedback berdasarkan ilmu dan pengalaman yang kamu punya.
Kunci dari keberhasilan langkah ini adalah kamu perlu cerdas membaca masalah dan memberi kontribusi yang relevan.
4. Kirimkan karya dan perkenalkan diri ke mereka
Jangan ragu untuk reach out ke mereka sambil memperkenalkan diri. Pastikan gak langsung kirim link tanpa konteks dan nembak kebutuhan ke mereka.
Jelasin konteksnya apa, analisis hasil karya yang kamu buat, dan feedback buat konten mereka berdasarkan expertisemu.
5. Tawarkan jasa atau produk
Kalau mereka tertarik dan memberikan respon positif, kamu bisa lanjut dengan menawarkan produk atau jasa.
Sesimpel bilang
"Kalau lo suka desain ini, gue bisa bantu buatin yang sama untuk konten lainnya."
Cara ini bikin kamu gak terkesan minta-minta kerjaan, tapi langsung ngasi bukti skill yang berharga buat mereka.
Kalaupun kemungkinan buruknya mereka gak tertarik dengan kualitas karyamu, setidaknya kamu udah bikin mereka notice keberadaanmu.
Best of luck!
Interested to learn with me?
Ada beberapa cara untuk belajar lebih dalam sama gue, silakan pilih yang cocok sama kebutuhanmu.
Speaking Engagement
40+ organisasi yang udah mengundang gue sebagai pembicara.
Gue sudah berpengalaman menjadi pembicara di berbagai topik tentang karir dan self development untuk workshops, sharing sessions atau panel discussions.
Self Paced Course
340+ orang yang udah join di course ini.
Belajar mandiri di mana saja dan kapan saja tentang topik project management, career planning dan strategic thinking.
Content of The Week
LinkedIn - Leader idaman vs Leader kebanyakan
Leader idaman itu bukan leader yang gak pernah salah atau gak ada kurangnya. Tetapi dia yang bisa menjalankan perannya dengan baik sebagai pemimpin. Gue share kriteria leader idaman di post ini.
X - 7 Strategi jadi anak emas tanpa menjilat
Rahasianya adalah dengan mau managing up, mengambil langkah proaktif untuk berkolaborasi yang efektif dengan atasan. Gue share 7 tips practical yang bisa lo coba untuk manage atasan.
Instagram - 5 Lessons from Chris Do’s Sales Workshop in Singapore
Last month, I attended @thechrisdo 's conversational selling workshop in Singapore. I came out of it with a new perspective on sales and many tips I will incorporate into my business.
Tiktok - 4 Framework bikin target yang jelas dan spesifik
Framework yang bisa bantu kamu bikin target 2025. Biar tujuan gak ngambang, jelas, spesifik dan bisa diukur. Semakin jelas tujuan, maka semakin mudah kita menentukan langkah-langkah untuk mencapainya.